Intisari-Online.com - Selama bertahun-tahun, senjata nuklir seperti rudal balistik telah dikembangkan di berbagai negara.
Meski penggunaan senjata nuklir sangat merugikan manusia dan lingkungan hidup, masih saja ada negara-negara yang mengembangkannya dengan dalih demi keamanan negaranya.
Risiko yang terkait dengan senjata nuklir dan potensi proliferasinya telah dibahas dan diperdebatkan selama lebih dari lima dekade sekarang.
Negara-negara seperti Iran dan Korea Utara telah diberi sanksi karena program nuklir mereka melebihi batas yang diizinkan untuk pengayaan uranium dan mengembangkan senjata nuklir.
Namun, beberapa dekade lalu, ada satu negara yang tidak hanya membuat senjata nuklir untuk dirinya sendiri tanpa pengakuan resmi, tetapi juga secara sukarela menghapusnya dan berterus terang kepada dunia.
Pemerintahan apartheid Afrika Selatan sebelumnya telah berpartisipasi dalam penelitian dan pengembangan senjata pemusnah massal (WMD) dari tahun 1940-an hingga 1990-an.
Namun, pada tahun 1989, keputusannya untuk mengakhiri program nuklir membuat Afrika Selatan menjadi satu-satunya negara yang membangun nuklir dan secara sukarela melepaskannya, melansir The EurAsian Times, Minggu (2/1/2022).
Beberapa tahun kemudian, pada tahun 1993, negara itu juga mengakhiri program biologi, kimia, dan misilnya, sehingga Afrika Selatan menghapus semua bentuk senjata pemusnah massal.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR