Pada hari Minggu sore, tiket-tiket kereta api dari Tianjin ke Beijing sudah tidak bisa dibeli secara online.
Pemerintah pusat juga memerintahkan warga yang sampai di Beijing dari Tianjin sejak 23 Desember melapor kepada komunitas lokal mereka, atau pemberi kerja atau hotel untuk monitor kesehatan dan tes Covid-19.
Bagi mereka yang datang dari area berisiko tinggi Tianjin perlu mengisolasi diri di rumah.
Sudah sadar mengenai risiko kesehatan publik dan tekanan politik, pejabat Tianjin melaksanakan pertemuan via video pada Minggu pukul 1 dini hari dalam tujuan menunjukkan resolusi mereka menahan wabah itu.
Li Hongzhong, kepala Partai Komunis di Tianjin, adalah pendukung Presiden China Xi Jinping.
Dalam pertemuan itu, Li bersumpah untuk mengambil "penanganan penuh" untuk "membuat upaya total memblokir jaringan penularan" dan memperkuat peran Tianjin sebagai "parit" melindungi ibukota melawan virus.
Organisasi pemerintah dan partai, perusahaan milik negara dan institusi publik diperintahkan memimpin guna menjaga pegawai mereka di Tianjin sementara titik-titik pengecekan disiapkan di ibukota, jalan raya, stasiun kereta dan pelabuhan.
Semua pusat pelatihan, penitipan anak dan pusat latihan vokasi ditutup, sementara universitas dan kampus ditutup juga.
Tianjin bisa dibilang merupakan salah satu kota ramai dan terkemuka di China.
Kota ini masuk ke dalam pemerintahan kota yang setingkat dengan provinsi di bawah administrasi pemerintah pusat, bersama dengan Beijing, Shanghai dan Chongqing.
Otoritas Tianjin belum memerintahkan penguncian penuh yang akan membuat semua warga terkurung di rumah mereka, tapi penguncian diterapkan di kota barat laut Xi'an, yang menyebabkan warga protes karena kekurangan makanan dan kesulitan mendapatkan akses medis.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini
KOMENTAR