Intisari-online.com - Pertarungan antara predator mungkin adalah hal yang cukup unik dan sering mengundang perhatin.
Kali ini ada sebuah kisah pertarungan dua predator yang terkenal buas, dan pemangsa brutal.
Dua hewan tersebut adalah seekor buaya dan seekor ular piton.
Menurut The Sun Seekor ular piton raksasa sepanjang 4 meter mati secara tragis.
Setelah mencoba menelan seekor buaya, tidak menyangka bahwa lawannya memalsukan kematiannya untuk menyerang dari dalam.
Ular piton mengira buaya Amerika Utara itu sudah mati, jadi ia mencoba menelannya, yang mengarah ke akhir yang "meledak".
Staf Taman Nasional Everglandes di Florida, AS, terkejut menemukan bangkai buaya mengambang di atas air di tengah tubuh ular piton yang tidak utuh.
Menurut pengamatan, ular piton Burma sepanjang 4 meter itu mengalami patah perut hingga mati akibat mangsanya.
Buaya Amerika Utara tidak mati sendirian, tetapi memaksa pemangsa untuk mengikuti.
Buaya sepanjang 2 meter itu ditemukan telah mengelabui ular piton agar mengira sudah mati.
Saat ular piton tengah menelan, tiba-tiba buaya meronta-ronta dengan hebat dari dalam perutnya.
Menurut The Sun, buaya memiliki kemampuan menurunkan detak jantung menjadi hanya 1-3 detak/menit, membodohi ular sanca.
"Buaya adalah makhluk yang sangat tangguh. Hati mereka tidak bergetar seperti manusia," kata Flavio Fenton, seorang profesor di sekolah fisika di Institut Teknologi Georgia.
Ini membantu mereka mengelabui piton Burma, karena piton merasakan detak jantung untuk mengetahui apakah mangsanya mati atau tidak.
Buaya meronta-ronta dari dalam, menciptakan kekuatan sedemikian rupa sehingga perut pemangsa "meledak".
Frank Mazzotti, seorang profesor dari studi satwa liar di University of Florida, mengatakan itu adalah perjuangan luar biasa.
"Piton bisa membunuh buaya dengan mudah dan sebaliknya. Saya pikir kedua hewan itu mati jadi ini seri," katanya.
Menurut para ahli, ular piton Burma adalah makhluk asing, tersesat di wilayah berbahaya, karena ini adalah habitat tradisional buaya Amerika Utara.