Jadi Ikon Durian Indonesia, Rupanya Raja Majapahit Dulunya Gunakan Durian Merah Sebagai Obat, Dikenal Sebagai Obat Mujarab untuk Kalangan Kerajaan

Tatik Ariyani

Editor

Durian Merah - Kerajaan Majapahit
Durian Merah - Kerajaan Majapahit

Intisari-Online.com -Durian merah merupakan ikon durian Indonesia.

Sesuai namanya, durian merah memiliki daging yang berwarna merah.

Durian merah berasal dari Kecamatan Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur.

Durian merah biasanya panen mulai bulan April-Mei.

Baca Juga: Demi Ambisi Bersama Gajah Mada untuk Menyatukan Nusantara, Tribhuwana Tunggadewi Sampai Mengangkat 'Raja Bawahan' untuk Kalahkan Kerajaan di Sumatra dan Menguasainya

Siapa sangka, durian merah ini dulunya pernah digunakan raja Majapahit sebagai obat.

Durian merah ini ternyata memiliki sejarah panjang dari zaman kerajaan di negeri ini.

Mengutip National Geographic Indonesia, Reza Tirtawinata dari Yayasan Durian Nusantara mengatakan, dulunya durian merah hanya tumbuh di hutan Kalimantan.

Kemudian, durian merah sempat hampir punah ketika Banyuwangi diduduki oleh Inggris.

Baca Juga: Sakralnya Keris Bagi Kerajaan Majapahit, Ada di Setiap Sejarah Penting Kerajaan Ini hingga Jadi Aksesoris Lelaki Majapahit, Konon Tak Ada Laki-laki yang Berani Keluar Rumah Tanpa Membawanya

Dalam acara talkshow di Pesta Durian 2016 Mall Artha Gading, Sabtu (2/4/2016), Reza yang merupakan salah satu peneliti dan penggiat konservasi durian mengatakan, "Asal usul durian merah yaitu dari durian hutan yang hanya tumbuh di hutan Kalimantan pada zaman kerajaan Blambangan."

Reza menceritakan perjalanan tersebut dimulai ketika zaman kerajaan Blambangan yang berada di kawasan timur Pulau Jawa yang merupakan salah satu kaki tangan kerajaan Majapahit.

Kerajaan Blambangan suka melakukan penjelajahan ke pulau-pulau luar Jawa, salah satunya Kalimantan.

Konon, raja Majapahit sering diberi buah tangan durian hutan yang kala itu dipercaya sebagai obat.

Saat itu, durian hutan atau durian merah memang merupakan obat mujarab untuk kalangan kerajaan.

Rasanya pahit seperti oli, tidak berbau, dan dagingnya tipis.

Namun, banyak mengandung zat-zat sebagai obat yang berkhasiat.

Kerajaan Blambangan pun turut menanam durian tersebut di kebun kerajaannya.

Baca Juga: Primbon Jawa Sebutkan Watak Wanita Baik-baik yang Bisa Datangkan Rezeki Bagi Keluarga, Haruskah Dia Memiliki Kulit yang Putih Bersih?

Secara alamiah, durian hutan tersebut kawin dengan durian Banyuwangi yang lezat.

Perkawinan tersebut menghasilkan durian dengan guratan merah dan memiliki rasa yang lezat seperti durian Banyuwangi.

Reza menambahkan, ketika zaman VOC, durian tersebut hampir punah.

Saat itu, VOC menjual Banyuwangi ke pemerintah Inggris untuk dijadikan perkebunan.

Total 24 kebun besar dan 11 kebun kecil pun ditanami kopi dan tebu.

Untuk operasional kereta lori di kebun tersebut, pemerintah Inggris menggunakan kayu durian merah sebagai bahan bakar terbaik.

Perlahan, pohon durian merah habis ditebang untuk diambil kayunya.

Reza mengatakan, "Buah yang tidak terpakai tersebut dibuang dan kini tumbuh menjadi durian merah sebagai ikon durian Indonesia."

Artikel Terkait