Rupanya cara ini cukup jitu.
Sebab, Ki Ageng Mangir digambarkan oleh sastrawan Pramoedya Ananta Toer sebagai pemimpin yang lemah.
Meski sangat tangguh dalam berperang, karena dia berstatus lajang, rupanya dia lemah terhadap kehadiran wanita.
Roro Pembayun pun dikirim sebagai mata-mata yang menyamar sebagai penari seni Tayub.
Dia pun menggunakan nama samaran Lara Kasihan.
Suatu hari, Ki Ageng Mangir mengutus bawahannya untuk mengundang kesenian tayub Roro Pembanyun.
Ketika melihat kecantikan Lara Kasihan, Ki Ageng Mangir pun jatuh hati. Dia pun menyuntingnya sebagai istri.
Dan ternyata Lara Kasihan juga jatuh cinta pada sang suami. Sehingga dia melupakan tugasnya..
Bahkan kisah cinta keduanya berlanjut hingga Lara Kasihan mengandung.
Akan tetapi Lara Kasihan akhirnya mengaku bahwa dia adalah putri Panembahan Senapati.
Meski begitu, Ki Ageng Mangir mengalah. Rasa cintanya yang besar membuatnya bersedia menghadap sang mertua, Panembahan Senapati .
Demi menarik hati sang mertua, rombongan Ki Ageng Mangir dan Lara Kasihan ramai-ramai membawa banyak hadiah.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR