Australia sejauh ini mencatat sekitar 239.000 kasus Covid-19 dan sekitar 2.130 kematian.
Malaysia melaporkan 11 kasus lagi Omicron COVID-19 pada Sabtu (18/12), sehingga total menjadi 13.
Semua 11 infeksi berasal dari impor, terdiri dari tiga orang yang melakukan perjalanan dari Inggris, tiga dari Amerika Serikat, dua dari Nigeria, dua dari Arab Saudi dan satu dari Australia.
Sembilan dari kasus tersebut adalah orang Malaysia, sementara dua orang Nigeria, kata direktur jenderal kesehatan Malaysia Dr Noor Hisham Abdullah.
Dia menambahkan, 11 kasus tersebut termasuk di antara 18 sampel yang menunjukkan dugaan adanya varian Omicron, seperti yang diumumkan Menteri Kesehatan Khairy Jamaluddin, Kamis.
“Tujuh sampel lainnya, bagaimanapun, (kami) tidak dapat mengkonfirmasi keberadaan varian Omicron karena seluruh pengurutan genom tidak dapat dilakukan karena tingkat viral load yang rendah dalam sampel,” kata Dr Noor Hisham.
Dengan lebih banyak kasus Omicron yang diimpor di Malaysia, otoritas kesehatan mengatakan langkah-langkah COVID-19 telah ditingkatkan di semua titik masuk internasional dan di masyarakat.
Nigeria, misalnya, telah ditambahkan ke daftar negara berisiko tinggi.
KOMENTAR