Tahun ini, Gerakan Menuju Smart City 2021 melibatkan 70 kota dan kabupaten. Sebanyak 48 kota dan kabupaten di antaranya berkesempatan untuk mendapat bimbingan teknis dari para pakar smart city.
Diisi acara diskusi dan peluncuran pameran virtual
Penutupan Gerakan Menuju Smart City 2021 juga diisi oleh acara diskusi yang dibagi ke dalam tiga sesi.
Baca Juga: Miliki Potensi Wisata Besar, Simalungun Siap Berkembang Lewat Gerakan Menuju Smart City
Talkshow pertama bertajuk “Peningkatan Percepatan Pembangunan Infrastruktur Telekomunikasi dan Literasi Digital”. Talkshow dipandu oleh Managing Editor InfoKomputer Wisnu Nugroho sebagai moderator.
Sesi talkshow menghadirkan tiga narasumber, yakni Direktur Jenderal Aptika Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal SDPPI Kemenkominfo, Plt Direktur Jenderal PPI Ismail, dan Direktur Utama BAKTI Kemenkominfo Anang Achmad Latif.
Talkshow tersebut mengupas tentang konsep gerakan smart city di 2021 dan bagaimana langkah yang dilakukan Kemenkominfo untuk menjawab tantangan teknologi di era digital. Selain itu, ketiga narasumber turut menceritakan pencapaian masing-masing terkait infrastruktur dan literasi digital di 2021.
Sesi talkshow kedua mengangkat tema “Pembangunan infrastruktur dasar dan amenitas di 10 Kawasan Pariwisata Prioritas Nasional” dan “Cara Strategis Meningkatkan Citra Kota dan Kawasan Wisata”.
Baca Juga: Gerakan Menuju Smart City 2021 Difokuskan pada Destinasi Pariwisata Prioritas, Ini Alasannya
Talkshow “Cara Strategis Meningkatkan Citra Kota dan Kawasan Wisata” dihadiri oleh Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, pakar city branding Hermawan Kartajaya, CEO Citiasia Farid Subkhan, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Sandiaga Uno secara virtual.
Dalam kesempatan tersebut, Sandiaga mengungkapkan bahwa sektor pariwisata Indonesia masih tertinggal dari negara Asia lainnya. Untuk itu Kemenparekraf mendukung terwujudnya lokasi wisata baru dengan bantuan pilar smart city.
“Fokus kita harus diutamakan pada ICT Readiness. Baik pada lima destinasi superprioritas maupun destinasi prioritas. Karena posisi kita (Indonesia) masih tertinggal dari Singapura dan Malaysia terkait kualitas destinasi wisata,” ujar Sandiaga.
Penulis | : | Tim Konten |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR