Intisari-Online.com -Sosok mahasiswi Universitas Brawijaya, Novia Widyasari (NW) tengah menjadi perbincangan seiring dengan tagar #SAVENOVIAWIDYASARI menjaditrending topicdi jagat Twitter Indonesia, Sabtu (4/12/2021).
Hingga berita ini diturunkan, pukul 13:19, tagar#SAVENOVIAWIDYASARI sudah muncul di lebih dari 24 ribu cuitan.
Cuitan-cuitan tersebut berawal dari kabarpenemuan jasad NWdi sebuah pemakaman di Dusun Sugihan, Desa Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Kamis (2/12/2021), sekitar pukul 15.30 WIB.
NW terbaring tak bernyawa tepat di atas makam ayah kandungnya sendiri.
NW diduga meninggal setelah memilih untuk mengakhiri hidupnya sendiri dengan menenggak racun.
Dugaan tersebut muncul seiring adanya temuan botol berisi air berwarna kemerahan yang dengan bau menyengat di samping jasad korban.
Melansir Tribun Mojokerto, hal ini dibenarkan Kapolsek Sooko, AKP Moch Shohibul Yakin.
Shohibulmenduga NW mengakhiri hidup karena depresi dan kini pihak kepolisian masih menyelidiki minuman diduga berisi racun tersebut.
"Minuman di botol racun, namun jenisnya apa itu yang masih kami selidiki," kata Shohibul, seperti dilansir Tribun Mojokerto,Sabtu (4/12/2021).
Namun, berdasarkan hasil visum luar, petugas menyatakan tidak menemukan indikasikeracunan seperti busa di bagian mulut korban.
"Tidak ada busa di mulut dan luka di tubuh korban, memang keracunannya itu tidak kelihatan," kata AKP Moch Shohibul Yakin.
Seiring dengan penemuan jasad NW, berbagai kabar terkait pemicu kondisi depresi NW pun bermunculan.
Beberapa pengguna media sosial Twitter pun membagikan tangkapan layar berisicurhatan NW termasuk percakapan yang diduga berasal dari ponsel milik NW.
Salah satu informasi yang beredar menyebutkan bahwa NW mengalami depresi hingga memilih bunuh diri karena ulah mantan kekasihnya.
Sebuah foto yang menunjukkan seorang pria menggunakan seragam kepolisian dengan nama Randy turut muncul dalam beberapa unggahan yang melampirkan tagar#SAVENOVIAWIDYASARI.
Diduga, pria tersebut adalah mantan kekasih NW, yang disebut-sebut telah merudapaksa NW lalu kemudian memaksanya melakukan aborsi.
Terkait sosok R,Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo mengakui bahwa pria tersebut merupakan anggotaPolres Pasuruan.
"Terkait isu yang menjadi perbincangan di media sosial, polisi sudah turun tangan, dan benar R Ini merupakan anggota Polres Pasuruan, R diketahui pernah memiliki hubungan dengan korban," ungkapnya.
Untuk itu, Andaru menegaskan bahwaPropam Polda Jatim telah diturunkan untuk melakukan penyelidikan atas kabar tersebut, termasuk isu aksi rudapaksa dan penganiayaan.
"Kalau jawaban soal itu isu-isu yang beredar di media masih di dalami, dan nanti yang bisa menjawab dari Polda Jatim," tegasnya.
Curhat melalui Quora
Beberapaunggahan di media sosial, baik Twitter maupun Instagram, menunjukkan tangkapan layar dari situs Quora yang diduga menjadi tempatcurhat NW.
Salah satunya adalah saat dirinya menjawab pertanyaan "Perbuatan paling mengharukan apa yang dilakukan Ibumu?"
Melalui akunAulia Dinarmara Putri R, NW pun membagikan tangkapan layar percakapannya dengan ibunya.
Dalam percakapan tersebut, terlihat ibu NW memohon agar anaknya tidak mengakhiri hidupnya.
Di bawah tangkapan layar tersebut, NW kemudian menulis:
"Setiap hari, setiap mama berangkat kerja, setiap mama memandangku, setiap jam setiap waktu.
Beliau selalu memohon kepada saya untuk tetap hidup.
Bersimpuh, menangis, menciumi saya.
'hidup ya, temani mama' dia berkata sambil memegangi tangan saya.
Dia hanya membutuhkan saya hidup saja. Tidak ada tuntutan lain."
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/