Intisari-online.com - Perlombaan teknologi antara Amerika dan Uni Soviet pada masa Perang Dingin memang bukanlah hal baru.
Terlebih Uni Soviet memiliki beberapa teknologi canggih yang membuat Amerika kepanasan kala itu.
Salah satu mega proyek yang bisa membuat Amerika gempar jika benar-benar diselesaikan Uni Soviet adalah pesawat ulak-alik raksasa milik Uni Soviet.
Pesawat ulang-alik kolosal itu kini berkarat dan berdebu yang tergeletak di gudang yang ditinggalkan selama bertahun-tahun mengungkapkan sudut tersembunyi dari perlombaan ruang angkasa AS-Soviet era Perang Dingin.
Pada 1980-an, Uni Soviet ingin tetap berada di depan AS dalam perlombaan menaklukkan ruang angkasa dengan pesawat ulang-alik yang mirip dengan versi yang dibangun oleh NASA (US Aeronautics and Space Administration).
Pesawat ulang-alik bergaya NASA ini adalah bagian dari proyek penaklukan ruang angkasa baru yang oleh Uni Soviet disebut "Buran".
Ini juga merupakan proyek penelitian ruang angkasa terbesar dan paling ambisius dari Uni Soviet sebelum runtuh.
Meskipun penerbangan uji coba berhasil ke luar angkasa, pesawat ulang-alik dalam proyek "Buran" masih dinonaktifkan karena kekurangan dana.
Pada tahun 1991, Uni Soviet hancur, proyek "Buran" terlupakan dan pesawat ulang-alik raksasa ditinggalkan.
Di sebuah gudang besar yang terletak di dekat kosmodrom Baikonur di Kazakhstan (negara yang pernah menjadi bagian dari Uni Soviet).
Dua pesawat ulang-alik proyek "Buran" masih terlihat tertutup debu.
Menurut Daily Mail, gudang ini dan 2 angkutan bernama Burya dan OK-MT terlantar.
Kemiripan bentuk antara Burya, OK-MT dan pesawat ulang-alik yang dibangun NASA bukanlah suatu kebetulan.
Pada saat dirancang pada 1980-an, desain pesawat ulang-alik NASA bisa dibilang yang terbaik.
Sejak 1970, insinyur kedirgantaraan Amerika memutuskan untuk mengakhiri era pesawat ruang angkasa sekali pakai.
Mereka menyadari bahwa waktunya telah tiba untuk merancang pesawat ruang angkasa yang dapat digunakan kembali yang tidak hanya akan terbang ke luar angkasa tetapi juga berhasil kembali ke Bumi.
Itu sebabnya pesawat ulang-alik lahir. Orang Amerika percaya bahwa, dengan pesawat ulang-alik baru, penerbangan luar angkasa akan jauh lebih murah.
Menurut Daily Mail, Uni Soviet mencoba untuk belajar, bahkan menggunakan sumber daya intelijen untuk mendapatkan desain pesawat ulang-alik AS yang baru untuk digunakan untuk proyek "Buran".
Seperti pesawat luar angkasa AS, Burya dan OK-MT memiliki pendorong belakang dan dua sayap untuk kembali ke Bumi dengan aman.
Lahir lebih lambat dari shuttle Amerika, Burya dan OK-MT lebih modern dan menghindari kesalahan desain.
Pesawat ulang-alik dalam proyek "Buran" dapat tinggal di orbit selama 30 hari (dua kali lipat lebih lama dari pesawat ulang-alik bernama Columbia AS yang pernah diluncurkan).
Sementara pesawat ulang-alik Amerika hanya bisa membawa 24 ton kargo, pesawat ulang-alik Soviet yang baru bisa membawa 30 ton.
Proyek "Buran" dikatakan sebagai terobosan nyata dalam ilmu kedirgantaraan Soviet saat itu. Namun, perawatannya terlalu mahal untuk waktu yang lama.
Uni Soviet menuangkan ke dalam proyek ini sekitar 16 miliar rubel, jumlah yang dapat membangun kota besar untuk 10 juta orang.
Seiring dengan pembubaran Uni Soviet, dua angkutan Burya dan OK-MT juga mengalami nasib yang sama dilupakan.
Mereka sekarang berada di gudang yang kotor, hanya penuh dengan sampah dan tumpukan sisa berkarat, menurut Daily Mail.