Advertorial
Intisari-Online.com - SosokGajah Mada sangat ikonik bagi Kerajaan Majapahit.
SebabGajah Mada merupakanMahapatih yang bertugas menjaga Kerajaan Majapahit dari musuh-musuh.
Berkat keterampilannya, Kerajaan Majapahit menjadi salah satu kerajaan terbesar di Indonesia.
Sayangnya setelah cita-citanya tercapai, Gajah Mada mundur dari jabatannya sebagaiPatih Amangkubumi.
Walau mundurnya Gajah Mada membuat kehebohan di seluruh kerajaan, tapi istana Majapahit segera mencari penggantinya.
Pada akhirnya, terpilihnyaGajah Enggon sebagaiPatih Amangkubumi Majapahit.
SiapakahGajah Enggon?
Bagaimana kisah Gajah Enggon?
Dilansir dari kompas.com pada Senin (29/11/2021), rupanyaGajah Enggon merupakan anggota pasukan super elit Bhayangkara.
Diketahuipasukan super elit Bhayangkara bertugas menjagakeluarga raja dan keselamatan rakyat di Majapahit.
KetikaGajah Mada menjabat Mahapatih,jabatanGajah Enggon adalah kepala pasukan.
Diamenjadikepala pasukan super elit Bhayangkarasetelahpemberontakan Ra Kuti.
Uniknya, dia menjadi kepala pasukan jugauntuk menggantikan Gajah Mada yang saat itu diangkat sebagai Patih Amangkubumi Majapahit.
Walau begitu,Gajah Enggon punya sejarahnya sendiri.
Dia berperandalam menyelamatkan raja Jayanegara saat pecah pemberontakan Ra Kuti.
Bahkan dia turun tangan langsung meredam pemberontakan di Sadeng dan Keta.
Setelah melalui sidang Dewan Sapta Prabu, Gajah Enggon dilantik menjadi Patih Amangkubumi oleh Raja Hayam Wuruk.
Sayangnya sempat digadang-gadang bisa meneruskan kejayaan Gajah Mada, Gajah Enggon belum mampu melakukannya.
Apalagi pada saat itu Majapahit sedang terlibatkonflik internal dan perang saudara.
Akibatnya banyak daerahkekuasaan Majapahit memisahkan diri dan melakukan hubungan diplomatik dengan China.
BahkanMajapahit terpecah menjadi dua.
Ada satu poin yang menjadi kekuranganGajah Enggon dibanding Gajah Mada.
Konflik internal terjadi karenakurang tegasnya Gajah Enggon.
Pada akhirnya, konflik itu membuat Majapahit pecah dan semakin di ambang keruntuhan.
Gajah Enggon sendiri menjabat sebagai Mahapatih Majapahit selama 27 tahun hingga ia meninggal.