Intisari - Online.com -Raden Wijaya tidak diragukan lagi adalah salah satu tokoh penting dalam silsilah Raja-raja Jawa.
Ia merupakan pendiri dan raja pertama Kerajaan Majapahit, dengan bergelar Kertarajasa Jayawardhana (1293 - 1309 M).
Ia dibesarkan di Kerajaan Singasari.
Menurut prasasti Kudadu, tahun 1292 M, terjadi pemberontakan terhadap Kerajaan Singasari oleh Bupati Gelang-gelang, Jayakatwang.
Mengutip kitab Pararaton, Jayakatwang mengirim pasukan bernama Jaran Guyang untuk menyerbu Singasari dari arah utara.
Raden Wijaya yang saat itu sudah menjadi menantu raja terakhir Singasari, Kertanegara, diperintahkan memimpin pasukan Singasari menangkal serangan pasukan Jayakatwang.
Namun, Jaran Guyang hanyalah taktik Jayakatwang, dan walaupun Raden Wijaya berhasil mengalahkan pasukan tersebut, tapi mereka hanya umpan.
Pasukan yang lebih besar dikirimkan ke Singasari oleh Jayakatwang dan sebagian besar kekuatan militer Singasari yang dipimpin Raden Wijaya belum kembali, membuat Jayakatwang berhasil menduduki istana dan membunuh Kertanegara.
Pasukan pimpinan Raden Wijaya tercerai-belai setelah mengetahui Singasari jatuh dan Kertanegara tewas. Bersama pengikut setia yang masih tersisa, Raden Wijaya melarikan diri ke dalam hutan rimba di sekitar aliran Sungai Brantas. Ia dibantu pengawalnya seperti Nambi, Kebo (Mahisa) Anabrang, Lembu Sora, dan Dharmaputra seperti Ra Kuti Ra Semi, Ra Tanca, Ra Wedeng,dll.
Raden Wijaya terus-terusan dikejar pasukan Kedori, dan ia hendak melarikan diri hendak berlindung di sebelah utara Singasari, yaitu Terung, tapi ia mengubah arah ke arah timur.
Raden Wijaya berhasil menyeberangi Selat Madura, bertemu Arya Wiraraja, penguasa Songeneb (kini dikenal sebagai Sumenep).
Raden Wijaya bersama Arya Wiraraja untuk merebut kembali tahta dari tangan Jayakatwang.
Kemudian ia berjanji jika bisa mengalahkan Jayakatwang, daerah kekuasaan akan dibagi dua untuk dirinya dan Wiraraja.
Wiraraja pun menyampaikan berita kepada Jayakatwang jika Wijaya menyatakan menyerah kalah, membuat Jayakatwang menerima Raden Wijaya, yang kemudian meminta Hutan Tarik di kerajaan baru Jayakatwang untuk dibangun kawasan wisata perburuan, Raden Wijaya juga meminta ingin bermukim di sana.
Kemudian datanglah pasukan Mongol, yang diajak Wijaya untuk bersekutu mengalahkan Jayakatwang dengan alasan merebut kembali kekuasaan Pulau Jawa.
Perlawanan Raden Wijaya itu menghasilkan keberhasilan mutlak dan ia mendirikan kerajaan baru bernama Majapahit.
Sekilas kisah Raden Wijaya penuh dengan kejar-kejaran dengan pasukan yang ingin membunuhnya.
Rupanya, sejak kecil ia sudah familier dengan kondisi demikian.
Dimulai ketika ayahnya meninggal karena dibunuh.
Nama asli Raden Wijaya adalah Sang Nararya Sanggramawijaya.
Ayah Raden Wijaya adalah pangeran dari Kerajaan Sunda Galuh yang bernama Rakyan Jayadarma.
Sedangkan ibundanya, Dyah Lembu Tal, adalah cucu Ken Arok, pendiri Kerajaan Singasari.
Rakyan Jayadarma tewas diracun musuhnya, sehingga Dyah Lembu Tal pulang ke Singhasari membawa serta Wijaya.
Menurut Pustaka" Rajya Rajya Bhumi Nusantara "dan naskah Wangsakerta, Raden Wijaya adalah putra pasangan Rakyan Jayadarma dan Dyah Lembu Tal.
Ayahnya adalah putra Prabu Guru Darmasikas, raja kerajaan Sunda Galuh, sedangkan ibunya adalah putri Mahesa Campaka dari kerajaan Shinghasari.
Raden Wijaya merupakan perpaduan darah Sunda dan Jawa.
Ia bisa menjadi putra mahkota kerajaan Sunda, tapi ia justru dibesarkan di Singasari dan mendirikan Kerajaan Hindu terbesar di Nusantara.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini