Intisari-Online.com -Pejabat intelijen AS memperingatkan sekutu Eropa tentang potensi serangan militer Rusia ke Ukraina, dengan kemungkinan adanya peningkatan karena cuaca semakin dingin.
Sebuah serangan bergantung pada cuaca, tetapi bisa terjadi dalam hitungan minggu, kecuali intervensi dari Barat, pejabat AS menjelaskan masalah tersebut kepada CBS News.
Melansir CBS News, Sabtu (20/11/2021), puluhan ribu tentara Rusia telah berkumpul di perbatasan Ukraina, beberapa bulan setelah ribuan tentara berkumpul di perbatasan pada musim semi.
Tapi tidak seperti penumpukan musim semi lalu, yang dianggap sebagai unjuk kekuatan, pejabat intelijen AS memperingatkan bahwa kali ini bisa menjadi persiapan untuk serangan yang sebenarnya ke wilayah Donbass di Ukraina Timur.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan pada hari Jumat bahwa aliansi itu memantau dengan cermat "konsentrasi besar dan tidak biasa pasukan Rusia" di dekat perbatasan Ukraina.
"Ini sangat mendesak bahwa Rusia menunjukkan transparansi tentang pembangunan militer ini, mengurangi eskalasi dan mengurangi ketegangan," kata Stoltenberg setelah pertemuan dengan Kanselir Jerman Angela Merkel yang akan keluar.
Sementara itu, Kepala Staf Gabungan AS Mark Milley berbicara dengan Jenderal Valery Zaluzhny, Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, pada hari Jumat.
Mereka membahas situasi keamanan di Eropa Timur termasuk "aktivitas Rusia di daerah itu," kata Juru Bicara Staf Gabungan Kolonel Dave Butler dalam rilis media.
"Ketua menekankan perlunya konsultasi lanjutan di antara sekutu dan mitra regional, dan menegaskan kembali dukungan AS untuk kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina," katanya.
Rilis tersebut mencatat Ukraina adalah mitra utama NATO dengan peran penting dalam menjaga stabilitas di Eropa.
Awal bulan ini, Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan pada konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba bahwa AS "tidak memiliki kejelasan tentang niat Moskow, tetapi kami tahu pedomannya."
"Kekhawatiran kami adalah bahwa Rusia mungkin membuat kesalahan serius dengan mencoba mengulangi apa yang telah dilakukannya pada tahun 2014 ketika mengumpulkan pasukan di sepanjang perbatasan, menyeberang ke wilayah Ukraina yang berdaulat, dan melakukannya dengan mengklaim secara salah bahwa itu diprovokasi," kata Blinken.
Pada hari Sabtu, dia mengatakan AS memiliki "keprihatinan nyata" tentang kegiatan Rusia di perbatasan Ukraina.
Direktur Intelijen Nasional AS Avril Haines bertemu dengan para pemimpin NATO dan pejabat pemerintah Polandia saat dia berada di luar negeri minggu ini.
Dia memberi pengarahan kepada duta besar NATO tentang intelijen AS dan kemungkinan intervensi Rusia di Ukraina, The New York Times melaporkan.