Intisari-Online.com - Anda tahu siapa itu Jayanegara?
Jayanegara merupakan raja kedua Kerajaan Majapahit. Dia berkuasa antara 1309 hingga 1328 M.
Gelarnya adalah Sri Sundarapandyadewadhiswara Wikramottungadewa.
Sebagai putra Raden Wijaya, pendiri Majapahit, sosok Jayanegara ternyata sangat jauh dari ayahnya.
Bahkan dia disebut-sebut sebagai raja paling dibenci dalam sejarah Kerajaan Majapahit.
Kok gitu?
Dilansir dari kompas.com pada Jumat (19/11/2021), lahir pada 1292, Jayanegara yang sudah diangkat sebagai putra mahkota, langsung memimpin Majapahit pasca kematian ayahnya.
Sayangnya dia mendapat julukan Kala Gemet pada saat itu.
Alasannya karena Jayanegara dikenal memiliki kepribadian yang kurang baik.
Selain itu, dia dianggap lemah sebagai penguasa Kerajaan Majapahit yang besar.
Karena dianggap lemah sebagai penguasa, pada masa pemerintahan Jayanegara ada begitu banyak pembontakan.
Munculnya banyak pemberontakan menjadi awal kebangkitan Gajah Mada sebagai tokoh penting Majapahit.
Sebab faktanya bukan Jayanegara-lah yang menumpas para pemberontakan itu.
Melainkan Gajah Mada yang berhasil menumpas serangkaian pemberontakan yang mengancam kerajaan.
Lalu ada beberapa sifat buruk Jayanegara yang menjadikan raja paling dibenci.
Salah satunya ketika dia mengurung adik tirinya, Tribhuwana Tunggadewi dan Rajadewi.
Alasannya agar kedua adik tirinya tidak bisa dinikahi orang lain.
Sebab Raja Jayanegara sendirilah yang ingin menikahi keduanya.
Dia melakukannya agar tidak perlu khawatir akan kehilangan takhtanya.
Tapi tentu saja sikap pengecut Jayanegara itu ditentang Gayatri, ibu Tribhuwana Tunggadewi dan Rajadewi.
Alasan lain mengapa Jayanegara begitu dibenci adalah karena dia sering merayu istri dari para pejabat istana.
Padahal sebagai putra yang lahir bukan dari permaisuri, banyak yang tidak suka dengan Jayanegara.
Apalagi dia hanyalah anak dari seorang seorang selir.
Tiak heran banyak orang yang mencoba membunuh Jayanegara.
Meski beberapa kali diselamatkan oleh Gajah Mada, pada akhirnya Jayanegara tewas ditangan Ra Tanca.
Dia ditusuk oleh anggota Dharmaputra yang juga bertidak sebagai seorang tabib itu.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR