Intisari-Online.com - Pernahkah Anda mendengar kisah asal-usul nama Kerajaan Majapahit?
Jika pernah, tentu Anda tak asing dengan nama buah Maja bukan? Kisah asal-usul nama Kerajaan Majapahit tak lepas dari buah yang satu ini.
Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan yang tercatat sebagai kerajaan Hindu-Buddha terakhir di nusantara yang berdiri sekitar tahun 1293 sampai 1500 masehi.
Kerajaan yang berpusat di Jawa Timur ini dianggap sebagai salah satu negara terbesar dalam sejarah Indonesia, wilayanya hampir mencakup seluruh Nusantara.
Kerajaan tersebut didirikan oleh Raden Wijaya, menantu dari penguasa terakhir Kerajaan Singasari.
Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaannya pada masa kekuasaan Hayam Wuruk, yang berkuasa dari 1350 sampai 1389 masehi.
Sejarah berdirinya Kerajaan Majapahit diawali dengan runtuhnya Kerajaan Singasari setelah diserang Jayakatwang.
Raden Wijaya yang meninggalkan Singasari meminta bantuan kepada Bupati Madura yang bernama Arya Wiraraja.
Dengan saran Wiraraja, Raden Wijaya mengaku akan mengabdi kepada Jayakatwang, sehingga ia pun diberikan sebuah wilayah untuk dijadikan pedesaan.
Wilayah itu dikenal sebagai Hutan Tarik. Di tempat inilah konon ditemukan banyak buah maja (wilwa), yang saat dimakan ternyata rasanya pahit (tikta).
Tempat tersebut dinamai Majapahit. Kemudian setelah Raden Wijaya berhasil mengalahkan Jayakatwang, Majapahit pun dijadikan nama kerajaan yang dipimpinnya.
Itulah kisah asal usul nama Majapahit yang terkenal, sehingga buah Maja pun begitu identik dengan kerajaan yang satu ini, setidaknya bagi masyarakat Indonesia.
Terlepas dari kisah asal-usul nama kerajaan Majapahit, berikut ini fakta-fakta buah Maja:
1. Daunnya Berseling
Pohon maja memiliki tinggi sekitar 10-15 meter.
Tumbuhan ini memiliki daun yang berseling dan beranak daun tiga-tiga.
2. Tahan di Suhu Ekstrem
Tumbuhan Maja rupanya memliki banyak kelebihan, salah satunya ia bisa tumbuh pada daerah yang beriklim ekstrem , baik panas maupun dingin.
Maja bisa beradaptasi pada daerah dengan suhu sangat panas mencapai 49 derajat, dan juga sangat dingin -7 derajat celcius.
3. Ada yang Manis
Dikenal sebagai buah dengan rasa pahit seperti salah satu versi asal-usul nama kerajaan Majapahit, 'maja' yang rasanya 'pahit', ternyata ada pula buah Maja yang rasanya manis.
Ya, tidak semua buah maja punya rasa yang pahit, ada juga yang manis.
Buah Maja pun bisa dikonsumsi langsung sebagai buah segar, atau dapat juga dijadikan sirup. Bahkan buah Maja juga bisa diolah menjadi obat untuk sakit pencernaan, seperti diare dan sembelit.
4. Jadi minuman favorit di wilayah Asia Selatan
Di negara-negara Asia Selatan seperti Pakistan, India, Srilanka, Nepal, dan Bangladesh, daging buah maja biasa dikonsumsi baik dalam keadaan segar maupun sudah dikeringkan.
Daging buahnya bisa dijadikan jus atau sharbat.
Sharbat adalah minuman tradisional terbuat dari daging buah maja yang dihaluskan lalu dicampur dengan air, gula (atau sirup), kadang ditambah susu dan es.
Mereka yang meminum biasanya punya masalah dengan buang air besar atau terkena gangguan pencernaan. Memakan buah itu dilakukan agar BAB lancar.
Selain dikonsumsi dalam keadaan segar, daging buah maja juga bisa dikonsumsi setelah dikeringkan lebih dulu. Daging buah diiris-iris lalu dikeringkan dengan sinar Matahari.
Irisan daging buah yang telah kering selanjutnya direbus dengan air dan rebusannya inilah yang diminum.
(*)