Dengan cara yang sama, itu akan menegaskan kembali kesehatan dan kelangsungan hubungan keamanan China-Rusia yang sedang berkembang.
Kedua, penting untuk dipahami bahwa kompleks industri militer Rusia memainkan permainan pengembangan jangka panjang dengan Su-57.
Tujuannya bukan untuk menurunkan banyak skuadron Su-57 atau mengedarkan Su-57 secara luas ke seluruh Angkatan Dirgantara Rusia, setidaknya tidak dalam waktu dekat.
Sebaliknya, strategi Rusia adalah untuk membangun Su-57 sebagai platform yang menguntungkan secara finansial yang secara bertahap akan menghapus pesawat yang lebih tua untuk menjadi pesawat tempur superioritas udara utama Rusia selama beberapa dekade mendatang.
Fokus ekspor sangat penting untuk rencana ini, karena hasil dari kontrak Su-57 akan diinvestasikan kembali untuk lebih memperluas rantai produksi, pasokan, dan logistik Su-57.
Manfaat yang dirasakan di pihak Rusia jelas, tetapi bagian dari kesepakatan China-lah yang menuntut analisis.
Bagaimanapun, Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLAAF) saat ini sedang mengembangkan pesawat tempur siluman generasi kelima mereka sendiri, J-20.
Dapat dikatakan, meskipun tidak terlalu meyakinkan, bahwa J-20 dan Su-57 dapat hidup berdampingan di angkatan udara yang sama karena mereka memiliki peran operasional yang berbeda secara fundamental.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR