Dalam konteks inilah dukungan yang diberikan oleh Pemerintah Amerika dan Pemerintah Barat lainnya terhadap invasi dan pencaplokan Timor Timur oleh pasukan Indonesia harus dianalisis.
Bahkan jika hanya ada sedikit komunis Timor, masih ada ketakutan bahwa rezim komunis mungkin akan terbentuk di pulau itu.
Ada ketakutan Timor Leste akan menjadi Kuba kedua, kali ini di Asia Tenggara, dan dapat mempengaruhi stabilitas regional dan menjadi berbahaya bagi kepentingan geostrategis Barat.
Keadaan ini dengan jelas dinyatakan dalam telegram tertanggal 21 Juli 1975.
Dalam rangkaian kunjungan seorang anggota terkemuka Kantor Luar Negeri Inggris, Gordon Dugga, ke Timor Timur :
"Adalah kepentingan Inggris bahwa Indonesia harus menyerap wilayah itu sesegera mungkin dan senyaman mungkin; dan jika sampai pada krisis dan ada perselisihan di Perserikatan Bangsa-Bangsa, kita harus tetap menundukkan kepala dan menghindari berpihak kepada Pemerintah Indonesia."
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR