Dimulai dari Kerajaan Samudra Pasai, ke seluruh Pulau Sumatera, Semenanjung Melayu, dan berakhir di Kalimantan.
Wilayah yang ditaklukkan itu termasuk: Jambi, Palembang, Kedah, Kelantan, Langkasuka, Selangor, Tanjungpura, Kutai, dan Tumasuk atau Temasek yang kini menjadi Singapura.
Ekspedisi Majapahit ke Samudra Pasar merupakan ekspedisi terbesar sepanjang sejarah Majapahit berdiri, yaitu mengikutsertakan 400 kapal, dengan satu kapalnya dapat menampung 200 hingga 1.000 orang.
Kemudian pada tahun 1343, bersama Gajah Mada, Laksamana Nala menaklukkan Nusantara Timur, dimulai dari Bali, Lombok, Sumbawa, Seram, Sulawesi, dan berakhir di Dompo.
Laksamana Mpu Nala atau Senopati Sarwajala Mpu Nala mampu memimpin dan menaklukkan lautan luas di seantero Nusantara, karena dia terlahir dari keluarga pelaut.
Sejak kecil, dia sudah diajak oleh sang ayah menangkap ikan di laut, karena itulah dia mulai mengembangkan minat, pengalaman, dan kecerdasan saat membaca situasi kelautan, berbagai macam tantangan di laut dipejalarinya dengan baik.
Mulai dari rasi bintang, pasang surut air laut, dan arah sinar matahari pun dia perhatikan dengan baik, karena itulah laut Nusantara yang ganas dan tidak terduga menjadikannya sosok tangguh dan cerdik merancang strategi di lautan.
Pada masa itu, tiada seorang pun yang mampu menandingi keahliannya untuk menaklukkan kelautan.
Keturunannya, Mpu Nala II, melanjutkan perannya setelah dia meninggal, namun tidak begitu maksimal karena kondisi kerajaan mulai mengalami krisis.
Kekuatan Majapahit pun berangsung melemah ketika Gajah Mada dan Mpu Nala wafat, apalagi ditambah perang paregreg, di mana kapal-kapal Majapahit itu saling serang satu sama lain, yang mengakibatkan kehancuran bagi seluruh armada. (*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR