Intisari-Online.com - Konflik Amerika Serikat dan China terus terjadi.
Di tengah memanasnya konflikAmerika Serikat dan China, citra satelit menangkap obyek misteriusdi gurun terpencil Xinjiang, China.
Apa itu?
Dilansir dari24h.com.vn pada Jumat (12/11/2021), gambar satelit yang diperoleh situs USNI News menunjukkan bahwa objek baru itu menyerupai kapal induk.
Tetapi berukuran sekitar setengah dari ukuran kapal induk AS.
Objek ini terletak di gurun Daerah Otonomi Xinjiang, beberapa kilometer dari kota terdekat.
Lokasi itusekitar 500 km dari jangkauan rudal yang digunakan oleh China sebagai lokasi konstruksi untuk membangun tiruan kapal induk dan kapal perusak AS.
Kedua lokasi di atas memiliki fitur yang serupa dan sejajar pada peta dengan dua operator menghadap ke arah yang sama.
Pembangunan model kapal induk kedua China dikatakan akan dimulai sekitar akhir Juni dan selesai pada akhir Oktober.
Hal itu menurut data satelit Maxar, citra satelit dan intelijen ahli milik Amerika Serikat (AS) yang bertugas soalpesawat ruang angkasa dan robotika untuk eksplorasi ruang angkasa.
Soal obyek misterius itu, kemungkinan itu adalah model baru kapal induk yang hanya memiliki panjang 173 meter.
Ukurannya setengah ukuran kapal induk kelas Nimitz AS.
Tetapi memiliki struktur menara pengawas yang jelas, berbeda dengan model kapal induk berukuran ganda pada jangkauan rudal.
Di sekitar target terdapat banyak tiang lurus, yang dapat digunakan untuk memasang instrumentasi atau reflektor untuk mensimulasikan paparan radar dari kapal induk.
Fitur ini membuat model kapal induk kedua terlihat jelas pada citra satelit.
Tidak jelas mengapa China membangun dua model kapal induk AS yang berjarak 500 km di padang pasir.
Para ahli mengatakan bahwa China mungkin ingin mensimulasikan skenario menyerang dua kapal induk AS dari kejauhan.
Model target yang dibangun oleh China di gurun Mongolia Dalam dan Xinjiang juga memastikan bahwa rudal balistik jarak jauh hanya terbang di dalam wilayah China.
Ini memungkinkan negara untuk mengontrol seluruh wilayah udara di sekitar target.
Misalnya mencegah musuh mengumpulkan data dan puing-puing, dibandingkan dengan pengujian rudal di laut.
Saat ini,China memiliki dua jenis rudal balistik yang dapat menghantam kapal induk AS.
Rudal balistik itu termasuk rudal DF-21D dan DF-26, di mana DF-21D disebut "pembunuh kapal induk".