Intisari-Online.com - Salah satu sosok yang berjasa dalam merintis kerajaaan Majapahit, Lembu Sora atau Ken Sora, justru akhirnya harus terbunuh dengan keji.
Bukan hanya itu. Sebelum kehilangan nyawa, ia lebih dulu dicap sebagai pemberontak.
Bermula dari kematian sang keponakan, Ranggalawe, yang tewas dalam sebuah pemberontakan yang dilakukannya.
Meski awalnya memihak Majapahit, tetapi Lembu Sora tak sampai hati melihat keponakannya dibunuh dengan kejam.
Lembu Sora pun membalaskan dendam keponakannya dan menghabisi Kebo Anabrang.
Ketika Raden Wijaya hendak mengampuni Lembu Sora dari hukuman, seorang pejabat licik bernama Mahapati justru melancarkan adu dombanya.
Raden Wijaya bersahabat dengan Lembu Sora. Alih-alih meneruskan hukuman mati, ia memilih untuk memberhentikan Lembu Sora dari jabatannya.
Ia berencana akan membuangnya ke Tulembang, tetapi Lembo Sora lebih dulu tewas dalam perjalanannya menuju istana.
Baca Juga: Cuma Pakai Sedikit Sudah Bisa Bikin Tikus Kabur, Coba Mengusir Tikus dari Rumah dengan Bahan Ini!
Peristiwa Pemberontakan Ranggalawe sendiri terjadi pada tahun 1295.
Setelah menyaksikan keponakannya itu dibunuh secara kejam oleh Kebo Anabrang, Lembu Sora menjadi murka.
Ia pun menikam Kebo Anabrang hingga tewas. Pemberontakan Lembu Sora ini terjadi pada 1300.
Setelah kematian Kebo Anabrang, Mahapati memfitnah Lembu Sora, membuat ia akhirnya dicap sebagai pemberontak yang telah membunuh Kebo Anabrang.
Mahapati terus berusaha menghasut pejabat istana dan menyatakan bahwa Lembu Sora harus dihukum mati.
Meski usulannya ditolak Raden Wijaya, Mahapati belum menyerah, ia kembali membuat fitnah dengan melaporkan bahwa para pejabat istana mulai resah karena raja seolah-olah melindungi Lembu Sora.
Itulah yang kemudian membuat Raden Wijaya segera memberhentikan Lembu Sora dari jabatannya dan berencana hendak membuangnya ke Tulembang.
Mahapati kemudian menemui Lembu Sora di rumahnya untuk menyampaikan keputusan raja.
Meski merasa sedih dan kecewa, kala itu Lembu Sora berniat datang ke istana untuk menyerahkan diri.
Mengetahui hal itu, Mahapati kembali melakukan taktik licik, yang membuat Lembu Sora justru disangka akan melakukan pemberontakan terhadap raja.
Lembu Sora pun berangkat menuju istana bersama Juru Demung dan Gajah Biru. Sesampainya di halaman istana, mereka langsung dihadang oleh pasukan Majapahit di bawah pimpinan Nambi yang tidak mengisinkan Lembu Sora masuk.
Pertempuran pun tidak dapat dielakkan. Lembu Sora kalah jumlah. Dalam pertempuran itu, ia dan dua pengikutnya tewas setelah dikeroyok pasukan Majapahit.
(*)