Intisari - Online.com -Kamis 4/11/2021 lalu terjadi kecelakaan maut yang menewaskan artis Vanessa Angel dan suaminya, Bibi Andriansyah.
Penyebab kecelakaan ini masih terus diselidiki oleh kepolisian.
Keduanya saat itu menumpangi mobil yang dikendarai oleh sopir mereka, Tubagus Joddy.
Tubagus Joddy sendiri sudah memberi pengakuan jika ia lelah dan mengantuk saat berkendara.
Mobil Pajero Sport warna putih yang berisi lima orang itu mengalami kecelakaan tunggal di Tol Nganjuk arah Surabaya, Jawa Timur, Kamis (4/11/2021) pada pukul 12.36 WIB.
Vanessa dan Bibi langsung meninggal di tempat, tapi anak mereka yang masih berumur 1 tahun, Gala Sky, sopir dan ART sekaligus baby sitter mereka selamat dan mengalami luka ringan.
Gala dan sopir mendiang Vanessa dirawat di RS Kertosono, Nganjuk, sedangkan ART mendiang Vanessa dirawat di RS Al-Aziz, Jombang.
Kecelakaan bermula ketika mobil Pajero Sport warna putih menabrak pembatas jalan di sebelah kiri yang terbuat dari beton.
"Jadi dia nabrak pembatas jalan yang berupa besi itu, kemudian sedikit ditabrak disenggol kemudian menabrak pembatas yang beton," kata Dwi, mengutip Kompas.com, Kamis (4/11/2021).
Akibatnya, kendaraan tersebut terpelanting dan berhenti di jalur cepat.
Sopir, disebutkan membanting stir hingga akhirnya menabrak pembatas tol.
Pembatas jalan yang terbuat dari beton masih dipilih jadi pembatas tol karena memang berhasil menghentikan kecelakaan atau pindah jalur.
Namun banyak mobil yang remuk karena pembatas ini.
Sebenarnya teknologi pembatas jalan tidak hanya yang terbuat dari besi maupun beton saja.
Di luar negeri ada pembatas jalan berupa tabung berputar atau Roller Barrier.
Di Indonesia, perangkat ini dipasang di Jawa Barat atas ide Ridwan Kamil.
Pembatas yang terbuat dari pagar besi berfungsi mengurangi kecepatan kenderaan yang mengalami kecelakaan dan menjaga kendaraan itu keluar jalur terlalu jauh.
Namun pagar besi tidak selamanya bisa melindungi, hal ini bergantung pada kendaraan dan kecepatan saat tumbukan terjadi.
Lebih dari itu pagar besi ataupun beton sifatnya solid dan malah bisa melukai penumpang saat tumbukan.
Hal itu yang menyebabkan perusahaan asal Korea Selatan, Evolution in Traffic Innovation (ETI) mengembangkan "Rolling Barrier System" yaitu pagar lebih lunak tapi kuat.
Pagar pembatas jalan ini dibuat memiliki tabung yang bisa berputar dengan warna terang "menyala" pada malam hari, tabung berfungsi selain menyerap energi tumbukan juga mengubah menjadi energi rotasi.
Sehingga ketika ada kendaraan yang menabrak tabung-tabung tersebut, tabung akan mengubah arah tumbukan frontal yang awalnya tegak lurus menjadi berputar ke arah samping.
Mengutip interestingengineering.com, tabung berputar terbuat dari bahan Ethylene Vinyl Acetate (EVA) dengan fleksibilitas lebih baik daripada polyethylene resins.
EVA lebih ringan dari karet dan tidak mudah rusak.
Rolling Barrier System juga mampu menahan ban pada kendaraan besar dan kecil, rancangannya ditujukan menjaga kendaraan kecelakaan tetap searah laju guna menghindari potensi kecelakaan berikutnya.
Rolling Barrier System disebut-sebut sudah diuji pada tiga jenis kendaraan berdasarkan ukurannya, yaitu kendaraan ukuran kecil, besar dan bus.
Hasilnya memuaskan pada semua kriteria.
Baca Juga: Ini Kronologi Mencoba Kabur Setelah Grand Livina Tabrak Motor hingga Akhirnya Diamuk Massa