Intisari-Online.com - Peringatan keras mengenai ancaman kelaparan muncul dari dalam maupun luar Korea Utara.
Pembelot yang kini tinggal di Korea Selatan memberi tahu BBC bahwa keluarga mereka di Utara akan kelaparan.
Menjelang datangnya musim dingin, muncul kekhawatiran bahwa orang-orang yang paling rentan akan kesulitan mendapatkan bahan pangan.
"Persoalan yang terjadi termasuk banyak anak menjadi yatim piatu, juga kematian terus menerus dilaporkan," kata Pemimpin redaksi Daily NK, Lee Sang Yong, yang memiliki sumber di Korea Utara.
Korea Utara selalu bergumul menghadapi krisis pangan, namun pandemi memperparah situasi yang sudah buruk menjadi lebih buruk.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un membandingkan situasi saat ini dengan bencana terburuk di negara itu yang dikenal sebagai "Pawai Sulit" pada 1990-an.
Saat itu, ratusan ribu orang meninggal karena kelaparan.
Situasi saat ini dianggap belum seburuk itu. Masih ada beberapa harapan.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR