99 Persen Tubuh Manusia adalah Ruang Hampa, Sebenarnya Dapatkah Kita Berjalan Menembus Dinding?

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Kenapa Kita Tak Dapat Berjalan Menembus Dinding, Meski 99 Persen Tubuh Manusia adalah Ruang Kosong?
Kenapa Kita Tak Dapat Berjalan Menembus Dinding, Meski 99 Persen Tubuh Manusia adalah Ruang Kosong?

Intisari-Online.com- Mungkin Anda uga tidak pernah mempertanyakan hal ini.

Tapi, kenapa Anda tak dapat berjalan menembus dinding?

Mungkin Anda berpikir jawabannya mudah:Anda kuat dan dinding kokoh.

Tetapi hal itu akan menjadi lebih rumit jika diteliti pada tingkat mikroskopis.

Dapatkah manusia berjalan menembus dinding?
Dapatkah manusia berjalan menembus dinding?

Baca Juga: 4 Teori Aneh Stephen Hawking Kini Terbukti Benar, Bagaimana dengan Kedahsyatan 'Partikel Tuhan' yang Menurutnya Mampu Picu Kiamat dengan Memusnahkan Alam Semesta?

Kita dan segala benda di seluruh alam semesta sesungguhnya hanya kumpulan atom.

Sedangkan sebagaimana dilansir dariIFL Science, atom sendiri 99,99999 persennya adalah ruang hampa.

Bayangkan jika Anda memperbesar ukuran atom menjadi setara dengan semangka.

Itu berarti elektron dan inti atom akan terlalu kecil untuk dideteksi dengan mata telanjang manusia.

Baca Juga: Kekuatan Dahsyat 'Partikel Tuhan' Menurut Stephen Hawking Bisa Picu Kiamat dengan Memusnahkan Alam Semesta, Segila Apa Penelitian Ini?

Jadi mengapa manusia tidak dapat berjalan menembus dinding?

Ini terjadi karena fenomena asas larangan Pauli.

Asas itu mengatakan bahwa tidak ada dua fermion (sekelompok partikel subatom yang mencakup elektron, proton, dan neutron) yang dapat berada dalam keadaan yang sama atau konfigurasi yang sama pada satu waktu.

Ketika kita membayangkan sebuah atom, kita mungkin menggambarkan diagram atau model yang rapi dengan proton di pusat dan satu atau lebih elektron yang mengorbit di lingkaran.

Baca Juga: Pendaratan InSight di Mars dan Prediksi Stephen Hawking tentang Sisa Waktu Manusia Menghuni Bumi

Seperti cara planet mengorbit pada Matahari.

Padahal kenyataannya, pergerakan elektron jauh lebih acak dan serampangan.

Ketika Anda melihat kipas angin dengan baling-baling, tentu ada celah atau ruang kosong tersedia di sana.

Namun saat kipas dinyalakan dan baling-baling mulai bergerak maka seakan tidak ada ruang kosong lagi.

Baca Juga: Baru Berumur 3 Tahun, Gadis Ini Punya IQ Lebih Tinggi dari Einstein dan Hawking

Begitulah juga elektron bergerak menyerbu ruang kosong sebagai bagian dari atom.

Baling-baling bergerak dengan kecepatan sedemikian rupa sehingga seolah-olah mereka berada di mana-mana pada saat yang sama.

Ini berarti bahwa jika Anda berjalan menembus dinding, dua elektron (milik Anda dan dinding) harus berdampingan di ruang yang sama, meskipun untuk ruang waktu yang sangat singkat.

Tapi, sesuai dengan asas larangan Pauli, maka hal itu tidak mungkin terjadi.

Jika itu terjadi, maka sains akan terbantahkan.

Oleh karena itu, terlepas dari fakta bahwa kita hampir sepenuhnya ruang kosong (fakta yang membingungkan itu sendiri), kita tidak dapat berjalan menembus dinding.

(*)

Artikel Terkait