Intisari-Online.com-Timor Leste merupakan sebuah wilayah bekas jajahan Portugis.
Portugis pertama kali datang ke Timor Leste pada abad ke-16 atau sekitar tahun 1520.
Kedatangan Portugis untuk menjajah wilayah Timor Leste.
Belanda dan Jepang juga sempat datang ke Timor Leste untuk menguasai wilayah tersebut.
Sekitar 90% orang Timor menganut Katolik Roma dan sisanya sebagian besar adalah Protestan, Muslim dan Hindu.
Meskipun demikian, animisme terus menjadi kekuatan persuasif dalam kehidupan sehari-hari kebanyakan orang.
Mengamati cara kepercayaan animisme dan agama berpadu mulus adalah salah satu aspek menarik dari berlibur di negara ini.
Warisan budaya Timor berlapis-lapis antara kombinasi menarik dari pengaruh tradisional Timor, Portugis, Cina, dan Indonesia.
Kebudayaan tersebut mewujud dalam arsitektur lokal, masakan, gaya pakaian, dan upaya artistik mereka.
Budaya negara Timor Leste terus berkembang dalam seni dan kerajinan lokal, serta dalam tarian dan musik.
Motif budaya, baik kuno maupun modern, digabungkan ke dalam desain tais – tekstil tenunan tangan, keranjang, dan ukiran kayu.
Kelompok budaya masih menampilkan tarian dan lagu tradisional dan juga menghibur dengan cara baru.
Band dan kelompok tari Timor Leste yang berbakat tampil di tempat-tempat lokal dan di festival.
Arsitektur
Ada cukup banyak variasi arsitektur di Timor Leste karena setiap kelompok etnis memiliki tradisi dan adat istiadatnya sendiri.
Namun, hampir semua arsitektur dibangun dari kayu sehingga hanya sedikit bangunan yang bertahan hingga saat ini dan sebagian besar yang berdiri saat ini berasal dari abad yang lalu.
Arsitektur awal yang paling tradisional, di negara Timor Leste adalah rumah totem.
Contoh konstruksi ini ditemukan di seluruh wilayah tetapi bervariasi dari satu daerah dan latar belakang etnis ke yang lain.
Uma lulik juga berarti rumah arwah karena menampung arwah leluhur dari keluarga pemiliknya.
Ada yang dibangun kembali setiap sepuluh tahun untuk membantu memperbarui hubungan masyarakat dengan leluhur dan tanahnya.
Juga, ada beberapa bangunan bergaya Portugis di Timor Leste, yang berasal dari peninggalan Portugis.
Sebagian besar bangunan bergaya ini adalah gereja atau bangunan di ibu kota Dili.
Mengikuti tradisi Portugis membangun dari batu, beton, dan bahan padat lainnya, sekarang Timor Leste memiliki cukup banyak bangunan modern yang terbuat dari beton dan kaca.
(*)