Sudan dan Uganda sama-sama membangun bendungan Nil besar beberapa tahun terakhir ini, dan juga ada sejumlah bendungan lebih tua pada wilayah Sudan di Nil Biru.
Sampai saat ini, bendungan terbesar di sungai Nil terbesar adalah Aswan milik Mesir, yang kapasitasnya mencapai 2100 MW.
Selesai tahun 1970, bendungan itu mengubah Mesir dengan mengakhiri banjir musiman Nil, menciptakan ratusan ribu hektar lahan yang bisa ditanami dan teririgasi, dan membawa listrik kepada jutaan warga Mesir.
Mereka juga membangunnya tanpa berkonsultasi dengan negara di atas mereka, membuat kesepakatan kolonial yang mana Ethiopia yang meloloskan diri dari kolonisasi, tidak pernah terlibat dalam kesepakatan tersebut.
Baca Juga: Teknologi Canggih Israel 'Sulap' Negara Miskin di Afrika Jadi Ladang Pangan Makmur
GERD bisa menjadi momen Aswan bagi Ethiopia, menjanjikan menyediakan listrik bagi jutaan warga Ethiopia.
Saat ini hanya 47% warga Ethiopia dari seluruhnya 115 juta yang mendapatkan listrik.
Bendungan ini bisa menjadikan Ethiopua sebagai sumber energi bersih, menyediakan energi murah untuk negara-negara ekonomi berkembang.
Namun perlu diingat banyak yang berubah sejak 1970.
KOMENTAR