Intisari - Online.com - Krisis Evergrande masih mencuri perhatian dunia, tapi masalahnya kini termasuk dalam masalah lebih besar.
Berminggu-minggu lamanya, konlomerat real estate China telah mencuri perhatian media saat investor menunggu untuk melihat apa yang akan terjadi pada hutang raksasa mereka.
Kemudian ketika krisis lambat itu terkuak, analis menunjuk pada isu yang lebih dalam; pasar properti China lesu.
Tanda peringatan telah menyala beberapa kali.
Sebelum krisis Evergrande, puluhan juta apartemen diperkirakan kosong di seluruh negara.
Beberapa tahun belakangan, masalah ini semakin parah.
Mark Williams, kepala ekonom Asia di Capital Economics, memperkirakan jika China masih memiliki 30 juta properti tidak terjual, yang bisa menjadi rumah 80 juta warga.
Seluruh Jerman bisa tinggal di apartemen-apartemen kosong itu.
KOMENTAR