Intisari-Online.com-Timor Leste merupakan sebuah wilayah bekas jajahan Portugis.
Portugis pertama kali datang ke Timor Leste pada abad ke-16 atau sekitar tahun 1520.
Kedatangan Portugis untuk menjajah wilayah Timor Leste.
Belanda dan Jepang juga sempat datang ke Timor Leste untuk menguasai wilayah tersebut.
Bentang alam Timor Leste diwarnai dengan keindahan alam yang liar.
Bahkan di banyak tempat tampaknya tidak tersentuh.
Negara Timor Leste punya iklim tropis kering dengan vegetasi yang sangat bervariasi dari dataran rendah hingga pegunungan tingginya.
Sebagai hasil dari iklim mikro yang berbeda, tercipta vegetasi sabana terbuka yang kering hingga tutupan hutan yang lebat.
Di antara bentang alam Timor Leste dari pantai dan tanjung, rumpun bakau memenuhi garis pantai, menyediakan habitat perkembangbiakan ikan yang penting.
Hewan
Berabad-abad menjadi tempat tinggal dan kehidupan subsisten, mamalia dan reptil asli Timor Leste yang lebih besar semakin berkurang jumlahnya.
Konon, monyet dan kuskus tutul (hewan berkantung yang tinggal di pohon) hidup di hutan dan ada rusa di dataran tinggi.
Timor Leste juga dihuni reptil liar termasuk ular, kadal tokay (salah satu yang terbesar di dunia) dan banyak tokek serta kadal kecil lainnya.
Penyu datang ke darat untuk bertelur dan buaya muara hidup di habitat pesisir dan Danau Ira Laloro.
Kelelawar dan tikus juga ada di sana.
Kehidupan Burung
Kehidupan burung di negara Timor Leste lebih produktif dan sangat menarik bagi pengamat burung.
Campuran aneh burung berasal dari Asia, Australia dan Wallacean.
Timor Leste memiliki sekarang tercatat punya lebih dari 240 spesies, termasuk 23 yang endemik.
Kayanya kehidupan burung di Timor Leste, baik yang menetap maupun yang bermigrasi, mencerminkan keragaman habitat yang luas, dari gunung ke pantai dan lokasi geografis negara tersebut.
Timor Leste masih memiliki sejumlah spesies yang terancam punah secara global, termasuk kakatua jambul kuning, merpati hitam, burung pipit Timor dan beberapa spesies merpati lainnya.
(*)