Intisari-online.com - Fakta soal soal virus corona yang berasal dari kekelawar memang sudah digaungkan oleh ilmuwan China yang meneliti asal-usul virus ini.
Namun dalam dokumen rahasia mengungkapkan, jika virus corona sempat disebut-sebut hasil modifikasi yang diinfeksikan kepada kelelawar.
Menurut Daily Express, Kamis (23/9/21), Proposal tersebut menjelaskan rencana untuk menginfeksi habitat kelelawar lokal, yang berbasis 1.240 mil (2.000 km) barat daya kota, di Yunnan, dengan virus yang memiliki 'protein lonjakan chimeric baru' sama seperti yang terlihat pada Covid-19.
Tetapi para peneliti meminta 14,2 juta dollar AS dan ini ditolak oleh Badan Proyek Penelitian Lanjutan Pertahanan AS (Darpa) dengan alasan itu akan membahayakan "masyarakat lokal".
China telah berulang kali membantah klaim tersebut.
Kasus pertama Covid-19 teridentifikasi pada Desember 2019.
Dokumen yang bocor, bernama 'DEFUSE', dirilis oleh Drastic, sekelompok ilmuwan internasional yang menyelidiki asal usul pandemi. Rincian rencana yang diduga diteruskan ke pelapor.
Menanggapi laporan DEFUSE, Profesor Angus Dalgleish dari Rumah Sakit St. Georges di London mengklaim Institut Virologi Wuhan (WIV) telah meneliti metodologi semacam itu, yang disebut sebagai 'perolehan fungsi', selama bertahun-tahun.
Source | : | Daily Express |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR