Intisari-Online.com -Senapan berulang atau senapan Lee-Enfield merupakan magasin legendaris yang dipakai sebagai senjata api utama pasukan militer Kerajaan Inggris pada abad ke-20.
Lee–Enfield mengambil namanya dari perancang sistem baut senapan, James Paris Lee dan pabrik tempat ia dirancang, yakni Pabrik Senjata Kecil Kerajaan di Enfield.
Diadopsi dari tahun 1895 sampai 1957, Lee-Enfield merupakan senapan standar Angkatan Darat Inggris dari pejabatnya.
Selama Perang Dunia I, Lee-Enfield sering disebut sebagai "SMLE", kependekan dari "Short, Magazine, Lee-Enfield".
Selain sebagai senjata standar untuk kompi senapan Angkatan Darat Inggris, Lee–Enfield juga dipakai tentara kolonial, seperti India dan sebagian Afrika, dan negara-negara Persemakmuran lainnya di Perang Dunia I dan II, seperti Australia, Selandia Baru, Afrika dan Kanada).
Meskipun secara resmi diganti di Inggris dengan SLR L1A1 pada tahun 1957, ia tetap digunakan secara luas di Inggris hingga awal/pertengahan 1960-an.
Varian penembak jitu L42A1 7,62 mm bahkan tetap beroperasi hingga 1990-an.
Sebagai senapan infanteri standar, senjata ini masih digunakan di angkatan bersenjata beberapa negara Persemakmuran, dikutip dari Wikipedia.
Bahkan, Kepolisian Bangladesh menjadikannya senapan aksi baut militer terlama kedua yang masih dalam dinas resmi setelah Mosin–Nagant.
Total produksi semua Lee–Enfields diperkirakan lebih dari 17 juta senapan.
Seri senapan Lee-Enfield adalah desain senapan aksi-baut tertua yang masih dalam penggunaan resmi.
Pasukan Keamanan Kanada dan India memakai Lee-Enfield untuk unit militer cadangan dan polisi.
Adalah pemandangan yang biasa di semua stasiun kereta api di India ketika melihat opsir polisi India membawa SMLE Mk* III dan senapan Ishapore 2A1.
Pasukan cadangan dan kepolisian Pakistan dan Bangladesh juga masih terlihat menggunakan senapan ini.
Di Britania Raya, senapan peluru-tunggal kaliber 0,22 Nomor 8 digunakan secara teratur dengan Angkatan Kadet / Calon Perwira sebagai senapan bidik ringan.
Selain itu, banyak tentara Afganistan dalam perang Perang Soviet-Afghanistan yang dipersenjatai dengan senapan Lee-Enfield.
Lee-Enfield masih dianggap sebagai senjata efektif di medan padang gurun dan lingkungan pegunungan, di mana akurasi jarak jauh lebih penting ketimbang laju tembakan.
Hingga saat ini, senapan Lee-Enfield masih populer di wilayah tersebut, meskipun ada senjata yang lebih modern, seperti SKS dan AK-47.