Advertorial
Intisari-Online.com – Setelah sempat membuat petugas berwenang sempat kebingungan, perempuan lanjut usia asal Jepang yang dituduh membunuh tiga kekasihnya ini, akhirnya mengakui perbuatannya.
Wanita lanjut usia itu mengakui di hadapan persidangan bahwa dia meracuni suaminya hingga tewas.
Melansir dari kompas.com (12/7/2017), Chisako Kakehi ditangkap pada tahun 2014 karena diduga menghabisi nyawa tiga kekasihnya, dan mencoba membunuh suaminya.
Kasus pembunuhan yang dilakukan oleh wanita sepuh 70 tahun itu baru disidangkan sejak akhir bulan Juni 2017.
Akhrnya Chisako mengakui bahwa ia membunuh suaminya, dalam persidangan pada hari Senin (10/7/2017).
"Tidak salah lagi," jawabnya setelah mendengar pertanyaan apakah dia telah membunuh suaminya.
Lalu, apa yang membuat wanita renta itu membunuh 3 kekasih dan mencoba membunuh suaminya?
Surat kabar Mainichi melaporkan, bahwa Chisako berdalih melakukan perbuatan itu karena suaminya tidak memberinya cukup uang.
Sedangkan racun sianida yang dipakainya itu dia dapat dari seorang rekan bisninya.
"Saya tidak diberi uang setelah saya menikah dengannya."
"Saya tidak berniat menyembunyikan kesalahan. Saya akan tertawa dan meninggal jika saya divonis hukuman mati besok," kata dia seperti dikutip Japan Times.
Perempuan yang dijuluki ‘Black Widow’ oleh media Jepang itu diselidiki setelah Isao Kakehi, suaminya yang keempat, meninggal dunia pada 28 Desember 2013.
Karena kematian itu hanya berselang satu bulan setelah keduanya menikah.
Jejak sianida
Dari hasil otopsi menunjukkan bahwa jejak sianida terdapat pada jenazah Isao Kakehi.
Mulai dari itulah kepolisian kemudian mulai menyelidiki penyebab kematian tiga lelaki yang pernah menjadi kekasih Chisako.
Menurut jaksa penuntut, Chisako sengaja membunuh keempat pria tersebut menggunakan racun sianida, karena mengincar uang mereka.
Baca Juga: Black Widow, Barisan Bom Bunuh Diri Janda Hitam yang Membalas Kesumat Suami Tercinta
Keempat pria yang meninggal dunia itu berusia antara 70-80 tahun, dan peristiwanya terjadi antara tahun 2007-2013.
Chisako telah menikah tiga kali sebelum menikah dengan Isao Kakehi, dan semua suaminya itu telah meninggal dunia.
Tetapi, Chisako belum didakwa terkait kematian tiga suami sebelumnya.
Menurut pengacara Chisako dalam argumennya mengatakan bahwa kesaksian kliennya tidak bisa dipercaya karena dia mengalami kepikunan.
"Karena dia mengidap kepikunan, dia sulit mengingat hal-hal yang terjadi baru-baru ini, apalagi insiden lalu," sebut pengacara Chisako.
Melansir kompas.com (7/11/2017), Pengadilan Distrik Kyoto, Jepang, akhirnya memberikan vonis mati kepada si ‘Janda Hitam Kyoto’, Chisako Kakehi.
Rupanya tidak hanya tiga orang, sepanjang 1994 sampai 2013, tercatat ada tujuh pria, baik yang dinikahi atau dikencani oleh Kakehi, meninggal.
Melansir CNN (26/9/2021), dengan klaim kepikunan yang menyelimuti kesaksiannya, dan dugaan pembunuhan tambahan yang tidak pernah didakwakan kepadanya, kita mungkin tidak pernah tahu apa yang terjadi sebenarnya.
Atau apa yang mendorongnya untuk mulai membunuh kekasihnya menjelang akhir hidupnya.
Dalam wawancara tahun 2019 dengan surat kabar lokal Yomiuri News, Kakehi menyatakan pengunduran diri dan kejelasan tentang nasib yang menantinya.
"Bahkan jika Anda merenungkannya, dosa-dosa Anda tidak akan hilang," katanya.
"Itu tidak akan mencapai orang mati." (*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari