USAF berharap teknologi augmented reality sebuah startup muda akan membantu, yakni Red 6.
Red 6 didirikan pada 2018 oleh Daniel Robinson, mantan pilot Royal Air Force.
Perusahaan telah mengembangkan Airborne Tactical Augmented Reality System (ATARS) yang memungkinkan Augmented reality (AR) berfungsi di lingkungan yang dinamis dan berkecepatan tinggi, melansir The EurAsian Times, Kamis (23/9/2021).
Teknologi ini memungkinkan elemen virtual dan konstruktif dari pelatihan pertempuran udara diproyeksikan di dunia nyata, secara real-time.
Airborne Tactical Augmented Reality System Red 6 LVC (Live,Virtual & Constructive) has now been approved for Phase 2 SBIR that will see it integrate its technology into #USAF platforms, starting with the T-6.Future plans are to integrate the system with a T-38, and then the F-16 pic.twitter.com/qZjyZq2X9a
— The Dead District (@TheDeadDistrict) May 3, 2020
Sistem ini dapat memfasilitasi manuver dalam jangkauan visual (WVR) melawan ancaman tiruan.
ATARS dapat menyediakan sumber pelatihan “Red Air” khusus untuk setiap skuadron.
Mereka dapat memperoleh pelatihan tiruan tanpa batas melawan proyeksi hiperrealistis dari musuh yang hampir sepadan.
Ini menghemat waktu, hemat biaya, dan dapat melayani lebih banyak skuadron daripada metode pelatihan tradisional.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR