Ramiz Alakbarov, wakil perwakilan khusus PBB untuk Afghanistan, mengatakan bahwa sepertiga dari populasi sudah kelaparan.
"Lebih dari separuh anak-anak Afghanistan tidak tahu apakah mereka akan makan malam ini atau tidak," kata Alakbarov pada jumpa pers Rabu lalu.
Ekonomi Afghanistan berantakan setelah Barat menarik dana menyusul jatuhnya pemerintah pada bulan lalu.
Washington dan lembaga internasional seperti Bank Dunia menghentikan bantuan, dan Taliban tidak dapat mengakses sekitar 9 miliar Dollar AS cadangan perbendaharaan yang disimpan dalam mata uang asing di luar negeri.
Akibatnya harga kebutuhan pokok seperti susu dan tepung telah meroket, memicu kekhawatiran inflasi yang tak terkendali.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR