Penangkapan 2 Anggota KKB Papua di Kabupaten Pegunungan Bintang Berawal dari Kecurigaan Warga terhadap Aktivitas Mereka di Sungai, TNI Amankan 5 Pucuk Senjata

Khaerunisa

Editor

Barang bukti yang berhasil diamankan dari dua orang yang diduga KKB dan diamankan di Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Selasa (7/9/2021).
Barang bukti yang berhasil diamankan dari dua orang yang diduga KKB dan diamankan di Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Selasa (7/9/2021).

Intisari-Online.com - Pada Selasa (7/9/2021), dilakukan penangkapan dua orang yang diduga anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang berada di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, di Distrik Oksibil.

TNI pun mengamankan 5 pucuk senjata dari dua orang tersebut.

"Personel Koramil 1715-05/Batom beserta dengan Linmas Distrik Batom berhasil menangkap dua orang anggota KKB Ngalum Kupel pimpinan Lamek Taplo," ujar Danrem 172/PWY, Brigjen Isak Pangemanan, melalui keterangan tertulis, Selasa.

Penangkapan 2 orang tersebut berawal dari laporan masyarakat yang curiga terhadap kehadiran mereka di sungai dengan perahu kecil.

Baca Juga: 'Sudah Sangat Tidak Berperikemanusiaan', Polisi Ungkap Kronologi Penemuan Mayat 2 Pekerja yang Diduga Korban KKB Papua

Menurut Isak, dua orang tak dikenal itu menggunakan perahu jenis Johnson dari arah PNG menuju ke Mongham yang merupakan basis KKB.

Namun, perahu yang digunakan kedua orang tersebut rusak ketika berada di Kampung Muara.

Menerima laporan tersebut, empat anggota Koramil bersama beberapa pemuda dan anggota Linmas, bergerak menuju lokasi dengan menggunakan perahu.

Kemudian berhasil menangkap dua orang tersebut dan terungkap identitas mereka.

Baca Juga: Berhasil Kabur Dari Penjara Israel Paling Ketat di Dunia, 6 Tahanan Asal Palestina Ini Tinggalkan Jejak yang Bikin Penjaga Penjara Keheranan

"Personel kami kemudian melakukan pengepungan di pertengahan sungai Oksip – Mongham dan berhasil menangkap dua orang anggota KKB bernama Yulian Uropmabin (36) dan Kapol Uropmabin (42)," kata Isak.

Mereka pun dibawa ke Koramil dan dilakukan pemeriksaan.

Didapati beberapa barang bukti, di antaranya 35 butir amunisi 5,56 mm, dua butir GLM, dua buah ponsel, enam buah senjata tajam, satu buah solar cell, lima buah flasdisk, satu buah Bendera OPM, tiga buah Bendera "Buka".

Kemudian, dua buah Bendera "Buka" kecil, satu buah ketapel, satu lembar FC KK, satu buku kartu kesehatan, dua lembar tiket pesawat, saru buah buku saku, delapan buah tas, dan satu buah tenda payung.

Baca Juga: Filipina Kepanasan, Tiba-Tiba Pesawat Amerika Nyelong di Atas Kepalanya, Lebih Kaget Lagi Setelah Tahu Pesawat Itu Bukan Pesawat Sembarangan

Sementara itu, di antara 5 pucuk senjata yang diamankan, di antaranya dua pucuk senjata api jenis M-16.

M-16 tersebut salah satunya dilengkapi dengan pelontar granat, dan satu pucuk senapan laras panjang rakitan.

Kini, kedua orang yang diduga anggota KKB tersebut ditahan di Koramil 1715-05/Batom.

Sebelumnya, aparat keamanan TNI dan Polri juga berhasil meringkus dua anggota KKB Papua yang diduga hendak memasok senjata.

Baca Juga: Kabar Gembira Bagi Warga Indonesia, Buah Ini Ternyata Punya Manfaat Luar Biasa untuk Penderita Diabetes

Dua orang berinisial AT dan DT ditangkap Kepolisian Daerah Papua di Sentani dan Doyo Lama, Kabupaten Jayapura, pada Jumat (3/9/2021).

Masing-masing punya peran, AT sebagai penyedia dana untuk DT, sementara DT berperan mencari senjata dan amunisi yang diduga dibawa ke KKB.

Dari pemeriksaan, aparat menemukan uang senilai Rp 28 juta, tiga pucuk senjata laras panjang, enam magasin, dan 73 butir amunisi di rumah DT di daerah Genyem.

Tiga pucuk senjata itersebut meliputi satu pucuk senjata jenis M16 dan dua pucuk senjata jenis SS1.

Baca Juga: Biasanya Cuma Dibuang Begitu Saja, Jangan Kaget Kalau Biji Buah Berlemak Baik Ini Bisa Kurangi Risiko Diabetes Plus 4 Manfaat Lainnya

Diduga amunisi yang diperoleh DT berasal dari Papua Nugini (PNG).

"Diduga mereka membawa 73 butir amunisi dan tiga pucuk senjata api dari jalur tikus di perbatasan Jayapura dan Papua Nugini," ungkap Kombes Faizal Ramadhani, Direskrimum Polda Papua.

Menurut dia, aparat keamanan sudah memantau DT selama satu bulan sebelum akhirnya menangkapnya.

Setelah diyakini DT telah memegang senjata api, penangkapan dilakukan pada Jumat sekitar pukul 10.00 WIT di Sentani, Kabupaten Jayapura.

Baca Juga: Beda-beda Kebiasaan Menyikat Gigi Orang Indonesia, Basahi Sikat Gigi Dulu dan Tidak, Mana yang Lebih Baik?

(*)

Artikel Terkait