Intisari-Online.com - Setelah hampir tiga minggu menguasai Afghanistan, Taliban akhirnya mengumumkan kabinet sementara dalam pemerintahan baru Afghanistan.
Hal itu membuat AS menyatakan keprihatinannya.
Pasalnya, nama-nama yang disebutkan sebagai anggota kabinet sementara belum mencerminkan janji Taliban dalam membentuk pemerintahan yang inklusif.
Salah satu yang menjadi keprihatinan AS adalah belum ada sosok perempuan di kabinet sementara tersebut.
Dikutip Reuters, Selasa (7/9/2021), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri mengatakan, "Kai mencatat daftar nama yang diumumkan secara eksklusif, terdiri dari individu yang menjadi anggota Taliban atau rekan dekat mereka dan tak ada perempuan."
AS memahami bahwa Taliban menghadirkan pejabat itu sebagai kabinet sementara.
"Namun, kami akan menilai Taliban dengan tindakannya, bukan kata-katanya," imbuhnya.
Diketahui, Taliban telah menunjuk beberapa anggotanya untuk menduduki posisi strategis dalam pemerintahan sementara di Afghanistan.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR