Meskipun cahaya terang dan tidak ada angin, penembak berada 2.475 meter.
Untuk mendapatkan posisinya, dia menembakkan sembilan peluru ke arah orang-orang itu sampai dia merasa cukup percaya diri untuk melakukan pembunuhan.
Dengan senapan L115A3-nya, dia menembakkan tiga tembakan berturut-turut, dan mengenai orang pertama di perut, yang kedua di samping, dan kemudian senapan mesin.
Sebuah laser menegaskannya sebagai pembunuhan terlama hingga saat ini.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR