Barnett Rubin, seorang ilmuwan politik Amerika dan pakar terkemuka di Afghanistan dan Asia Selatan, juga mengatakan bahwa perjanjian Doha tidak mewajibkan Taliban untuk mengusir anggota al-Qaeda.
Bahkan al-Qaeda didukung oleh Taliban dalam daftar "pengungsi".
"Jika Anda membaca perjanjian Doha dengan cermat, tidak sulit untuk melihat niat Taliban," kata Rubin.
Richard Falk, profesor hukum internasional dari Princeton University dan University of California, AS, memiliki pandangan serupa.
"Itu tergantung pada seberapa besar keinginan Presiden AS Joe Biden untuk mematuhi perjanjian Doha dan apakah Biden akan angkat bicara ketika anggota al-Qaeda kembali ke Afghanistan," kata Profesor Falk.
Pemimpin al-Qaeda saat ini, Ayman al-Zawahiri, diyakini masih bersembunyi di pegunungan yang berbatasan dengan Afghanistan dan Pakistan.
Jika al-Zawahiri muncul kembali di Afghanistan sebagai pengungsi, ini tidak akan mengejutkan, menurut para ahli.
Orang-orang seperti Dr. al-Haq, seorang warga Afghanistan, telah lama menjadi jembatan antara Taliban dan al-Qaeda.
Ikatan antara kedua organisasi itu begitu dalam sehingga sulit bagi salah satu dari mereka untuk secara sepihak memutuskan hubungan, dan juga sulit bagi komunitas internasional untuk menekan Taliban, kata Obaid Ali, seorang analis politik.
Source | : | The Print |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR