Berusia 1.800 Tahun, Buket Bunga Ini Ditemukan di Terowongan di Bawah Piramida Teotihuacán, Mexico, Kemungkinan Digunakan untuk Upacara Ritual

Intisari-Online.com – Buket bunga yang terpelihara dengan baik ini kemungkinan digunakan dalam upacara ritual.

Arkeolog menemukan empat buket atau karangan bunga di kota pra-Hispanik Teotihuacán, yang terletak di timur laut Mexico City saat ini.

Bertanggal antara sekitar 1 dan 200 M, buket bunga tersebut ditemukan di sebuah terowongan di bawah piramida yang dipersembahkan untuk dewa ular berbulu Quetzalcóatl.

Menurut surat kabar Meksiko, La Jornada, seperti laporan Javier Salinas Cesareo, temuan itu menandai penemuan pertama materi tanaman yang terpelihara dengan baik di reruntuhan kota.

Baca Juga: Benarkah Pejabat di Inggris pada Masa Romawi, Lempar Tahanan ke Kandang Singa? Arkeolog Berikan Jawaban atas Temuan Mereka

Tim arkeolog berencana untuk menyelidiki jenis bunga apa yang digunakan itu dan kapan digunakannya.

“Total ada empat karangan bunga dalam kondisi sangat baik. Mereka masih diikat dengan tali, mungkin kapas,” Sergio Gómez-Chávez, direktur Proyek Tlalocan, sebuah upaya internasional yang dipimpin oleh Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH), kepada La Jornada.

“Ini adalah penemuan yang sangat penting karena ini mengungkapkan tentang ritual yang dilakukan di tempat ini.”

Gómez-Chávez dan rekan-rekannya sedang menjelajahi terowongan awal bulan ini ketika mereka menyadari bahwa terowongan itu berlanjut lebih jauh dari yang mereka harapkan.

Baca Juga: Amat Besar! Fosil Reptil Terbang Seperti Naga Ini Ditemukan di Australia, ‘Tidak Diciptakan untuk Makan Brokoli!’

Menurut Live Science, ruang yang baru ditemukan itu juga menyimpan patung dewa hujan dan kesuburan Tlaloc, serta banyak potongan tembikar.

Buket bunga, yang masing-masing-masing berisi antara 40 hingga 60 tangkai bunga itu, sepertinya merupakan bagian dari upacara yang melibatkan api unggun besar.

Menurut Gómez-Chávez, mungkin orang meletakkan seikat bunga di tanah dan menutupinya dengan kayu dalam jumlah besar, melindungi bunga dari kobaran api.

Delapan abad sebelum kebangkitan Kekaisaran Aztec, Teotihuacán adalah salah satu kota terbesar di dunia, dengan populasi 125.000 hingga 200.000 pada sekitar tahun 500 M, menurut Encyclopedia Britannica.

Kota ini merupakan kekuatan pra-Hispanik penting, yang melakukan perdagangan dengan bagian-bagian yang jauh dari Mesoamerika dan memberikan pengaruh budaya di seluruh wilayah.

Teotihuacán saling bermusuhan, namun juga bersahabat dengan kota-kota Maya yang berdekatan.

Menurut majalah Smithsonian pada tahun 2016, kebakaran yang mungkin dilakukan oleh tentara musuh, menghancurkan sebagian besar kota pada tahun 550, lalu pada tahun 750, kebakaran tersebut telah ditinggalkan.

Saat ini, reruntuhan kota menjadi situs Warisan Dunia Unesco, dengan Kuil Quetzalcoatl yang bertahan sebagai salah satu fiturnya yang paling mengesankan, bersama Piramida Matahari dan Bulan.

Terowongan tempat penemuan baru itu ditemukan pada tahun 2003 setelah hujan badai membuka lubang pembuangan di dekat kuil.

Baca Juga: Berusia 2.550 Tahun, Arkeolog Temukan Ukiran Raja Babilonia Terakhir dengan Tongkat Kerajaan, Bersama dengan Ukiran Bulan, Matahari, Bunga, dan Ular

Sejak itu, para peneliti telah menemukan ribuan artefak di situs tersebut, termasuk biji kakao, obsidian, dan sisa-sisa hewan.

Pada tahun 2017, menurut Guardian, tim arkeolog itu juga menemukan lanskap miniatur dengan gunung-gunung kecil dan danau yang terbuat dari merkuri cair.

Dinding terowongan didekorasi dengan pirit, atau emas sepuhan, yang memantulkan cahaya api untuk menciptakan ilusi langit yang dihiasi bintang-bintang.

Menurut Gómez-Chávez, pekerjaan Proyek Tlalocan selama bertahun-tahun itu telah membantu para peneliti mempelajari tentang pandangan dunia dan aktivitas ritual masyarakat Teotihuacan.

Baca Juga: Arena Gladiator Romawi Berumur 1.800 Tahun Ini Ditemukan Para Arkeolog di Turki, Tempat Wisatawan Berikan Taruhan pada ‘Tontonan Berdarah’

Artikel Terkait