Taliban membuat pernyataan serupa ketika mereka terakhir mengambil alih negara itu (1996-2001), menurut Heather Barr, wakil direktur hak-hak perempuan di Human Rights Watch.
"Alasan yang mereka berikan adalah karena situasi keamanan yang tidak baik dan mereka menunggu untuk menjadi lebih baik sebelum memberikan manfaat kepada perempuan Afghanistan," kata Heather.
"Tetapi di masa lalu itu tidak terjadi. Saya dapat menjamin bahwa banyak perempuan Afghanistan, setelah mendengar penjelasan pada 24 Agustus, tidak terlalu percaya," kata Heather.
Brian Castner, penasihat krisis senior di Amnesty International, sebuah organisasi nirlaba berbasis di Inggris yang berfokus pada hak asasi manusia, mengatakan bahwa jika Taliban ingin memperlakukan wanita Afghanistan dengan lebih baik, mereka perlu melatih kembali penembak mereka.
Source | : | New York Times,24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR