Sebelum produknya memasuki pasar, orang Amerika berimprovisasi dengan cara yang cerdas.
Barry Kudrowitz, profesor dan direktur desain produk di University of Minnesota, telah mempelajari sejarah dan penggunaan kertas toilet.
Melalui tahun 1700-an, tongkol jagung adalah alternatif kertas toilet yang umum.
Kemudian, surat kabar dan majalah tiba di awal abad ke-18.
"'Legenda' mengatakan bahwa orang-orang terutama menggunakan katalog Sears di kakus, tetapi ketika katalog mulai dicetak di kertas mengkilap, orang perlu mencari penggantinya," kata Kudrowitz.
Orang Amerika juga memakukan Almanak Petani ke dinding kakus, memimpin perusahaan untuk mengebor "lubang" legendaris ke dalam publikasi mereka pada tahun 1919.
Gulungan kertas toilet berlubang pertama diperkenalkan pada tahun 1890, dan pada tahun 1930 kertas toilet akhirnya diproduksi "bebas serpihan."
Sekarang, kita menemukan kertas atau tisu toilet yang lebih lembut, lebih kuat, dan lebih menyerap menggambarkan kertas toilet yang ditemukan di rumah-rumah Amerika.
Pergeseran dalam sikap dan praktik dari waktu ke waktu, termasuk yang terkait dengan kebiasaan dan kebersihan kamar mandi, dapat membantu menjelaskan mengapa orang-orang di masyarakat modern merasa terdorong untuk memiliki tisu toilet, terutama selama krisis.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR