"Ketika Anda memiliki posisi yang baik di Afghanistan dan kaya, orang melihat Anda secara berbeda. Mereka mengatakan hidup Anda menjadi lengkap hanya jika Anda memiliki seorang putra," katanya.
Selalu ada preferensi untuk memiliki anak laki-laki di Afghanistan, karena berbagai alasan ekonomi dan sosial.
Suami Rahfhat, Ezatullah Rafhat, menganggap memiliki anak laki-laki adalah simbol gengsi dan kehormatan.
"Siapa pun yang datang (ke rumah kami) akan berkata: 'Oh, kami minta maaf karena Anda tidak memiliki seorang putra.' Jadi kami pikir itu ide yang bagus untuk menyamarkan putri kami, karena dia juga menginginkan ini."
Azita Rafhat bukan satu-satunya ibu yang memutuskan melakukan hal ini.
Banyak gadis yang menyamar sebagai anak laki-laki dapat ditemukan di pasar Afghanistan.
Beberapa keluarga menyamarkan anak perempuan mereka sebagai anak laki-laki sehingga anak-anak itu dapat dengan mudah bekerja di jalanan untuk memberi makan keluarga mereka.
Beberapa gadis yang memperkenalkan diri mereka sebagai laki-laki menjual barang-barang seperti air dan permen karet, tampaknya berusia antara sekitar lima dan 12 tahun.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR