Hakim Raouf Abdul Rahman sendiri lahir di kota Kurdi Halabja.
Ia merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Baghdad pada 1963.
Kemudian bekerja sebagai pengacara sebelum ditunjuk menjadi hakim ketua di Pengadilan Banding Kurdistan pada 1996.
Dari peristiwa serangan senjata kimia di kampung halamannya yang memakan korban di antaranya 5.000 orang, sejumlah keluarga Abdul Rahman turut menjadi korban tewas.
Bukan hanya itu saja peristiswa yang dialami Abdul Rahman berkaitan dengan Presiden Irak ke-5 tersebut.
Pada 1980-an, Abdul Rahman juga dikabarkan pernah ditangkap dan disiksa aparat keamanan Saddam Hussein.
Meski keputusannya atas hukuman terhadap Saddam Hussein dituding bias, Abdul Rahman sendiri mengkritik cara hukuman mati yang dilakukan terhadap mantan pemimpin Irak tersebut.
Pada 2008, dia mengatakan seharusnya eksekusi yang digelar pada Desember 2006 terhadap Saddam Huseein tidak dilakukan secara terbuka, bahkan menjuluki hukuman gantung itu sebagai "tak beradab".
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR