Pernah Dipuji Setinggi Langit Oleh Dunia Karena Selama 457 Hari Tak Ada Infeksi Komunitas Covid-19, Negara yang Dekat dengan Indonesia Ini Akhirnya Tumbang, Covid-19 Terdeteksi Juga

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi Covid-19
Ilustrasi Covid-19

Intisari-online.com - Saat ini Indonesia tengah kolaps akibat Covid-19 varian Delta yang mengamuk di Indonesia.

Pemerintah sampai menerapkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sejak 3 Juli, dan masih terus diperpanjang hingga kini.

Ini bertujuan untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 yang berkecamuk di Indonesia.

Namun, kontras dengan Indonesia, negara yang lokasinya amat dekat dengan Indonesia ini malah disebut aman dari Covid-19.

Baca Juga: Dulu Mantan Presidennya Larang Vaksin Buatan AS dan Inggris, Kini Negara Ini Alami Krisis Covid-19, Setiap 2 Menit 1 Orang Meninggal

Negara tersebut adalah Brunei Darussalam, yang dilaporkan bebas Covid-19 selama 457 hari.

Brunei adalah negara Asia Tenggara yang pernah menjadi perhatian dunia.

Karena menghabiskan sekitar 15 bulan tanpa infeksi komunitas, dari 6 Mei 2020 hingga 6 Agustus 2021.

Namun, pada 7 Agustus, Brunei mengumumkan bahwa mereka telah mencatat 8 infeksi baru.

Termasuk 7 infeksi di masyarakat, seperti dikutip dari 24h.com.vn, Senin (9/8/21).

Baca Juga: Seantero Dunia Harap-harap Cemas, Varian Baru Covid-19 yang Dijuluki 'Super Strain' Terancam Muncul di Indonesia, Jejak 1 Dekade Silam yang Bikin Siti Fadilah Hadapi WHO Sendirian Ini Jadi Alasannya

Menurut pengumuman Kementerian Kesehatan Brunei, 5 infeksi komunitas, berjumlah 340 hingga 344, berada dalam rantai infeksi terkait di pusat pemantauan epidemi Covid-19.

Wabah ini diyakini berasal dari orang impor yang terinfeksi Covid-19.

Asal dari dua kasus penularan komunitas yang tersisa saat ini tidak diketahui, menurut Kementerian Kesehatan Brunei.

Satu kasus impor lainnya diidentifikasi sebagai orang dari Timur Tengah, melalui Malaysia.

Jumlah total infeksi Covid-19 sejauh ini di Brunei adalah 347 dan 3 kematian.

Lebih dari setengah dari 347 infeksi di Brunei adalah kasus impor.

Baca Juga: Pantas Foto Mayat Osama Bin Laden Mati-Matian Disembunyikan Militer AS, Tentara Amerika Ini Bocorkan Betapa Mengerikannya Kondisi Sang Terosis Saat Dibunuh

Brunei telah memberlakukan pengendalian epidemi dan langkah-langkah pencegahan efektif selama dua minggu.

Termasuk menutup tempat-tempat keagamaan, sekolah beralih ke pembelajaran online, restoran tidak diizinkan untuk melayani di kursi, menutup fasilitas olahraga dalam dan luar ruangan, pusat hiburan, bioskop.

Pertemuan massal di tempat umum dibatasi maksimal 30 orang.

Perusahaan didorong untuk membiarkan karyawan bekerja dari rumah, dengan hanya pekerja penting yang diizinkan untuk bekerja.

Menanggapi kekhawatiran tentang varian Delta, Kementerian Kesehatan Brunei juga mewajibkan masyarakat untuk memakai masker secara teratur, terutama saat berada di ruang tertutup atau di keramaian.

Langkah-langkah ini berlaku untuk semua individu, terlepas dari apakah mereka telah mendapatkan dua dosis penuh vaksin.

Baca Juga: Menggali Kuburannya Sendiri Lalu Tidur dengan Tulang Manusia, Inilah Unit Pembunuh Rahasia Korea Utara yang Pernah Jalankan Misi Membunuh Presiden Korsel

Dibandingkan dengan negara tetangga, Brunei belum menghadapi infeksi serius yang mengancam sistem kesehatan.

Malaysia, satu-satunya negara dengan perbatasan darat dengan Brunei, sejauh ini telah mencatat lebih dari 1,26 juta infeksi Covid-19 dan lebih dari 10.000 kematian.

Brunei sekarang meningkatkan kampanye vaksinasinya, dengan 32% dari sekitar 450.000 orangnya telah menerima setidaknya satu dosis vaksin.

Artikel Terkait