Sudah Anggarkan Rp675 Juta Untuk Pengadaan Seragam DPRD Tanggerang Berbahan Louis Vuitton, Brand Mode Asal Paris Itu Malah Beri Penyataan Mengejutkan Ini

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Angota DPRD Kota Tanggerang rencanakan gunakan seragam berbahan dasar Louis Vuitton.
Angota DPRD Kota Tanggerang rencanakan gunakan seragam berbahan dasar Louis Vuitton.

Intisari-online.com - Belakangan ini anggaran bahan pakaian anggota DPRD Kota Tanggerang tahun 2021 menjadi sorotan.

Pasalnya anggaran seragam untuk tahun 2021 naik dua kali lipat dibandingkan tahun 2020.

Menurut Kompas.com, anggaran bahan pakaian anggota DPRD Kota Tanggerang 2021 mencapai Rp675 juta.

Padahal tahun sebelumnya, anggarannya seragamnya hanya Rp312,5 juta pada tahun 2020.

Baca Juga: Rumah Sakit Penuh,2.313 Pasien Covid-19 MeninggalSaat Isoman di Rumah, Sementara Anggota DPR Bisa Isoman di Hotel, Bahkan Semua Biaya DitanggungNegara

Berdasarkan beberapa sumber yang ditulis oleh Kompas.com, terdapat beberapa fakta, salah satunya adalah rencana penggunaan bahan Louis Vuitton (LV).

Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan (Pokja ULP) mengatakan, ada empat merek pakaian yang rencananya dipakai anggota DPRD Kota Tanggeran, tahun 2021.

Pengdaaan Bahan Pakaian Sekretarian DPRD Kota Tanggerang Pokja ULP Hadi Sudibjo, mengatakan satu lini busana ternama, Louis Vuitton bakal menjadi bahan pakaian dinas anggota Dewan.

"Di antaranya Louis Vuitton, ini untuk yang PHD," papar Hadi dalam rekaman suara, Senin (9/8).

Baca Juga: Sri Mulyani Kelepasan Bicara Sampai Bocorkan Skenario Terburuk PPKM Darurat 6 Minggu, Rakyat Syok Sampai DPR Angkat Bicara

Pakaian dinas harian (PHD) setiap anggota DPRD Kota Tanggerang itu bakal dibuat dua setel.

Sementara tiga lainnya akan mengggunakan busana Lanificio Di Calvino untuk pakaian sipil resmi (PSR), Theodora untuk pakaian sipil harian (PSH), dan Thomas Crown, untuk pakaian sipil lengkap (PSL).

Hadi berujar, merek lini busana itu, diserahkan oleh pejabat pembuat komitmen (PPK) ke Pokja ULP.

PPK menentukan spesifikasi tersebut, usai membuat tes laboratorium setelah melakukan tes, PPK menyerahkan hasilnya ke Pokja ULP.

Hadi mengatakan pihaknya hanya mengevaluasi hasil lab tersebut, sesuai atau tidaknya dengan keinginan PPK.

Setelah dirasa sesuai, Pokja ULP akan mencari penyedia melalui proses lelang.

Ada empat peserta tender saat proses lelang sebelum akhirnya ditentukan pemenangnya, yaitu CV Adhi Prima Sentosa.

Baca Juga: Kini Bikin DPR Tekan BPOM Loloskan Vaksin Nusantara, Terawan Ternyata Pernah Pakai Politisi sebagai Tameng 'Hobinya' Abaikan Kaidah Ilmiah dalam Kasus Ini

Kemudian, Hadi dan pihaknya menyerahkan hasil tender ke tim PPK.

Untuk diketahui, Louis Vuitton adalah salah satu brand mode ternama dari Kota Paris, yang digunakan oleh beberapa artis dan tokoh ternama dunia.

BrandLouis Vuitton memang dikenal memiliki harga mahal, dan dikenal sebagai brand mode kelas dunia.

Namun,belum diketahui apakah penggunaan brand Louis Vuitton ini adalah ready to wear alias pakaian jadi, atau bahan yang digunakan Louis Vuitton dari suplier yang sama.

Pihak Louis Vuitton sendiri membantah mereka akan menyuplai bahan pakaian dinas untuk DPRD Kota Tanggerang.

Louis Vuitton juga menegaskan tidak memiliki lini penjualan material dan seragam.

Sementara itu, Louis Vuitton tidak memiliki hubungan dengan rencana pengadaan seragam tersebut.

Baca Juga: Berakhir Tahun 2021 Besok, Bagaimana Kelanjutan Otonomi Khusus Papua? Warga Cendrawasih Terbagi Menjadi Dua Kubu

Mereka hanya menyediakan pakaian jadi, itupun dalam koleksi terbatas.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo tak mengetahui persoalan anggaran bahan pakaian yang meningkat itu.

Menurutnya, pihak yang mengetahui persoalan meningkatnya anggaran tersebut adalah Sekretariat DPRD (Sekwan) Kota Tangerang.

Gatot juga mengaku tidak memahami bahan atau warna bahan pakaian yang bakal mereka gunakan nantinya.

Saat ditanya apakah dirinya sebagai Ketua DPRD Kota Tangerang dapat memilih bahan lain yang lebih murah saat proses penganggaran, Gatot mengatakan bahwa instansi DPRD berbentuk kolektif kolegial.

Dengan demikian, sebuah keputusan final merupakan hasil dari sejumlah fraksi masing-masing.

Artikel Terkait