Bak Pulang Kampung ke Negeri Asalnya, Warga Wuhan Siap-siap Lockdown Lagi Hingga Terjadi ‘Panic Buying’ Setelah Kasus Lokal Covid-19 Terjadi Lagi di Kalangan Pekerja Ini

K. Tatik Wardayati

Editor

'Panic buying' terjadi pada warga Wuhan hingga menyerbu supermarket karena diketahui kasus lokal Covid-19 terjadi lagi.
'Panic buying' terjadi pada warga Wuhan hingga menyerbu supermarket karena diketahui kasus lokal Covid-19 terjadi lagi.

Intisari-Online.com – Bak pulang kampung ke negeri asalnya, warga Wuhan siap-siap terancam lockdown lagi setelah kasus lokal Covid-19 terdeteksi.

Kasus lokal Covid-19 kembali menghantam warga Wuhan.

Dengan munculnya infeksi lokal tersebut, maka ini membuat mereka berada dalam ancaman lockdown kembali.

Akibatnya, warga setempat pun berbondong-bondong menyerbu supermarket hingga dilaporkan terjadi ‘panic buying’.

Baca Juga: Pusing Tujuh Keliling Pecahkan Masalah Covid-19, WHO Malah Berniat Selidiki Lagi Laboratorium Wuhan, Rupanya Hal Ini Jadi Pemicunya

Senin (2/8/2021), di ibu kota Provinsi Hubei itu dilakukan pengetesan massal.

Hasil pengetesan itu mereka menemukan tujuh kasus lokal di kalangan pekerja migran.

Wuhan, kota pertama yang mendeteksi adanya virus corona pada akhir 2019, sejak pertengahan Mei tahun lalu sudah tidak melaporkan lagi adanya infeksi lokal.

Itu artinya mereka berhasil mengendalikan virus corona dengan penerapan lockdown selama 76 hari.

Baca Juga: Bikin Geger Ilmuwan, Wanita di Italia Ini Diduga 'Pasien Nol' Covid-19, Sebulan Sebelum Covid-19 Terdeteksi di Wuhan, Kok Bisa?

Meski sistem penerapan lockdown tersebut mengejutkan, namun banyak ditiru oleh dunia.

Karantina wilayah besar-besaran terjadi di seluruh Cina, inilah yang membuat transmisi domestik menjadi nol.

Dan kebijakan itu pelan-pelan berdampak positif pada ekonomi.

Sayangnya, varian Delta kembali menyerang ‘Negeri Panda’ itu, dengan kasus meningkat setidaknya pada 20 kota dan puluhan provinsi.

Penyebab munculnya reaksi berantai pada 414 kasus dalam dua pekan terakhir ini diyakini dari sembilan petugas kebersihan di Bandara Nanjing.

Alarm lockdown

Komisi Kesehatan Nasional China, seperti dilansir dari The Sun (3/8/2021), mengumumkan ada 90 kasus virus corona di seluruh penjuru negeri.

Untuk langkah pencegahannya, jutaan penduduk di 20 kota tersebut diperintahkan untuk tetap tinggal di rumah.

Tidak hanya itu, transportasi domestik pun ditutup dengan tes masif tetap dihelat.

Baca Juga: China dan Amerika Saling Tuduh Asal Mula Covid-19 Berasal, Joe Biden Mendorong 'Penggandaan Upaya Penelitian' Agar Hasilnya Lebih Pasti

Pada saat puncak liburan musim panas, tempat wisata juga ditutup.

‘Panic buying’ yang terjadi di supermarket tersebut menandakan bahwa penduduk Wuhan sudah bersiap lagi seandainya mereka kembali dikarantina.

Namun, pejabat setempat menyatakan, bahwa mereka memastikan tidak akan membuat warganya panik, dengan menjaga harga dan pasokan kebutuhan tetap stabil. (Ardi Priyatno Utomo)

Baca Juga: Tertutup Rapat Di Balik Bangunan Beton Bergaya Bunker, Rahasia Laboratorium Wuhan Diungkap oleh Satu-satunya Peneliti Asing di Sana, 'Jika Orang Sakit, Saya Berasumsi Bahwa Saya Juga Sakit'

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait