Intisari-Online.com - Dalam ajaran agama Hindu, Wisnu adalah Dewa yang bergelar sebagai shtiti (pemelihara) yang bertugas memelihara dan melindungi segala ciptaan Brahman (Tuhan Yang Maha Esa).
Dewa Wisnu dalam menjalankan tugas menjaga perdamaian dunia selalu menitis menjadi manusia.
Inilah yang dipercaya oleh seorang pria dalam kisahnya berikut ini.
Pada 2018, perusahaan tempat Rameshchandra Fefar mengirimkan surat pemberitahuan yang menanyakan mengapa dia sering tidak masuk.
Selama delapan bulan, tercatat Fefar hanya masuk 16 kali sebagai teknisi di Sardar Sarovar Punarvasvat Agency (SSPA).
Fefar kemudian memberikan jawaban yang mengejutkan kepada kantornya.
Dia berkata sering bolos karena harus melaksanakan tugasnya sebagai dewa.
Dilansir Oddity Central, pria asal Gujarat, India itu mengaku sebagai titisan kesepuluh dari Dewa Wisnu yang bernama Kalki.
Baca Juga: Nikko Jenkins, Pembunuh Bayaran yang Memotong Lidah dan Organ Vitalnya Agar Mirip Dewa Ular
Dia bercerita pertama kali mengetahui "keilahiannya" pada Agustus 1999 ketika membaca horoskop di sebuah surat kabar.
Sang istri yang membaca horoskop itu mengatakan kepada Fefar, dia bakal menjadi pemimpin umat manusia dan dikaruniai kecerdasan yang begitu istimewa.
Dia mengaku, ketika menjalankan pekerjaannya, dia sering mengalami kontak dengan Wisnu.
Seperti yang terjadi di 6 Maret 2010.
Baca Juga: Mengaku Bunuh 4 WanitaAtas Perintah Dewa Ular Kuno, Siapa itu Nikko Jenkins?
"Saat itu, saya merasa telah menjadi satu dengan Dewa Wisnu."
"Jiwa saya menjadi satu dengan Wisnu," kata Fefar kembali.
Empat tahun, dia memberanikan diri untuk memberi tahu keluarganya bahwa dia merupakan jelmaan kesepuluh dari dewa pemelihara alam semesta itu.
Sejak saat itu, Fefar mengaku ingin fokus menjalankan perannya sebagai jelmaan Wisnu alih-alih menjadi pegawai pemerintah.
Dalam surat teguran kepada Fefar, SSPA menyatakan bahwa tingkahnya begitu aneh sejak bekerja di sana pada 22 September 2017.
Dikatakan perilaku Fefar yang sering absen tanpa izin dianggap tidak mencerminkan dirinya sebagai seorang pegawai negara.
"Ketidakhadiran Anda telah memberikan dampak buruk karena Anda tidak bersedia memberikan bimbingan kepada anak buah Anda," tulis SSPA.
Dalam surat balasannya, Fefar berkata kalau dia harus masuk ke dalam dimensi kelima untuk membenahi dunia ini.
"Pekerjaan ini tidak dapat saya lakukan di kantor. Karena itu, saya merasa tidak perlu hadir bekerja," beber Fefar.
Ketika ditanya apakah dia takut jika kehilangan pekerjaannya, dia menjawab semua terserah kepada kehendak dewa.
Jika dewa memintanya untuk pensiun, dia bakal melakukannya.
"Bagi saya, pekerjaan saya tidak penting. Peran saya sekarang ini lebih penting," tuturnya.
Dalam ajaran filsafat Waisnawa (terutama di India), Wisnu disebutkan memiliki tiga aspek atau perwujudan lain.
Ketiga wujud tersebut yaitu: Maha Vishnu; Garbhodakasayi Vishnu; dan Ksirodakasayi Vishnu.
Menurut Bhagawadgita, ketiga aspek tersebut disebut "Puruṣa Avatara", yaitu penjelmaan Wisnu yang memengaruhi penciptaan dan peleburan alam material.
Maha Vishnu dinyatakan sebagai Wisnu yang berbaring dalam "lautan penyebab" dan Dia menghembuskan banyak alam semesta yang jumlahnya tak dapat dihitung.
Garbhodakasayi Vishnu dinyatakan sebagai Wisnu yang masuk ke dalam setiap alam semesta dan menciptakan aneka rupa.
Ksirodakasayi Vishnu (Roh utama) dinyatakan sebagai Wisnu masuk ke dalam setiap makhluk dan ke dalam setiap atom.
(*)