Buaya Bobot 40 Kilogram Ditemukan di Selokan Bikin Warga Melongo, Balai Konservasi Bongkar Kelakuan Orang-orang yang Biasanya Sebabkan Hal Semacam Ini

Khaerunisa

Editor

Penemuan Buaya
Penemuan Buaya

Intisari-Online.com - Warga RT 006 RW 006 Kelurahan Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat, dikejutkan dengan penemuan buaya di dalam selokan permukiman.

Ditemukan pertama kali oleh warga sekitar bernama Sinda (41) yang sedang melintas di Gang Gerindo 5, sekitar pukul 13.30 WIB pada Sabtu (24/7/2021).

Sinda sempat mengira bahwa yang dia lihat adalah seekor biawak yang sedang membuka mulutnya.

Tapi setelah dilihat lebih dekat, ternyata binatang yang di hadapannya adalah seekor buaya.

Baca Juga: Datang dari Air Gelap Perairan Purba, Dewa Mesir Kuno Buaya 'Sobek' Sungai Nil Dipercaya Mampu Bangkitkan Orang Mati hingga Dipuja sampai Periode Romawi

Meski begitu, ia tetap tak yakin bahwa yang dia temukan adalah buaya.

"Kalau biawak ya mungkin. Masa di sini ada buaya.

"Saya intip mulutnya mangap-mangap dan matanya besar. Ternyata buaya," ungkapnya kepada TribunJakarta.com di lokasi pada Sabtu (24/7/2021).

Bukan hanya Sinda, namun Ketua RT setempat juga sempat tak mempercayai laporan penemuan buaya itu.

Baca Juga: Nekat Menyamar Sebagai Pria, Ini Kisah Jeanne Baret yang Ikut Ekspedisi Angkatan Laut Prancis hingga Mendapat Perlakukan Menjijikkan Ini dari Kru Kapal

"Pak RT juga awalnya setengah percaya. Masa ada buaya? Saya ajak ke sini sama pak RT," ungkap Sinda.

Ketua RT bernama Abdul Majid itu juga mengira binatang yang ditemukan Sinda itu ialah biawak.

Ia semakin kaget saat melihat di dalam selokan sempit ada buaya berukuran kurang lebih 40 cm.

Sekitar lima orang mencoba mengevakuasi buaya itu dari selokan sempit berisi air comberan dan sampah.

Baca Juga: Geger Isu Jenazah Covid-19 Diambil Organ Tubuhnya oleh Rumah Sakit, Ternyata Kasus Hoax Lawas, Begini Cerita Selengkapnya

"Setelah kepalanya diikat dengan kawat, saya tahan kepalanya kemudian langsung saya ikat mulutnya. Setelah itu kita angkat," jelas Majid.

Itu adalah pengalaman pertama Majid mengamankan buaya.

Setelah diamankan dari dalam parit, buaya itu ramai-ramai dibopong ke tepi gang.

Buaya itu pun jadi tontonan warga dari ibu-ibu sampai anak-anak.

Baca Juga: Dulu Jadi Alat China untuk Keuntungan Politik, Diplomasi Vaksin China Kini Runtuh di Asia Tenggara, Ini Penyebabnya

Setelah diukur, buaya itu panjangnya 165 cm.

Terkait dari mana asal buaya itu, Majid mengaku masih belum tahu.

Sementara Kasie Operasi Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat Eko Sumarno

Menurut Eko Sumarno, buaya diduga berasal dari kali di dekat pemukiman warga berkeliaran di Jalan Duri Selatan Gang Gerindo V RT 006 RW 006, Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat.

Baca Juga: Lebih dari Tujuh Dekade, Satu Juta Tentara Jepang Selama Perang Dunia II Ini Masih Belum Ditemukan, yang Tersebar di Banyak Negara dan Seluruh Asia

"Kata warga ada kali Duri jaraknya itu kurang lebih 500 meter dari pemukiman. Kemungkinan buaya muncul dari situ," jelas Eko.

Setelah buaya ditangkap warga, kami Team Rescue Damkar Kecamatan Tambora datang dan mengevakuasi dengan menambah ikatan pada buaya itu.

Setelah berhasil diamankan, buaya tersebut kemudian dibawa petugas Damkar dan diberikan kepada pihak berwenang yaitu BKSDA.

Menanggapi penemuan buaya tersebut, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah Jakarta menduga buaya itu merupakan binatang peliharaan orang yang sengaja dilepas.

Baca Juga: Dianggap Simbol Satanic, Benarkah 'Baphomet Lahir' pada Masa Perang Salib saat Ksatria Templar Dituduh Lakukan 'Pemujaan' hingga Ditangkap oleh Raja Philip IV?

Menurut Kepala Seksi Konservasi Wilayah II BKSDA Jakarta, Dian Banjar Agung, menduga berdasarkan berbagai alasan.

"Ya itu biasanya peliharaan. Kalau di wilayah Jakarta Barat penangkaran enggak ada. Yang resmi ada di Tangerang itu pun temboknya rangkap dua kandangnya tertutup dan memang aman.

"Yang ini rata-rata piaraan dari kecil dirawat (pemiliknya) begitu sudah dewasa sudah tak mampu (merawat) akhirnya dilepaskan," ujar Banjar saat dikonfirmasi TribunJakarta.com pada Minggu (25/7/2021).

Buaya yang kemunculannya mengejutkan warga itu sudah diamankan oleh pihak BKSDA untuk menjalani rehabilitasi. Nantinya, buaya tersebut akan dilepasliarkan di habitat alaminya.

Baca Juga: Primbon Jodoh Hitungan Weton Berdasarkan Neptu Weton Kelahiran Calon Pasangan Suami dan Istri Menurut Primbon Jawa

"Kalau di Jakarta biasanya binatang peliharaan. Dia (buaya) didatangkan masih kecil, masih lucu. Katanya sih lucu tapi saya enggak tahu lucunya di mana ya," ujarnya saat dikonfirmasi TribunJakarta.com pada Minggu (25/7/2021).

Anak buaya itu lalu dipelihara majikan hingga besar. Masalah kemudian muncul, lanjut Banjar, saat buaya memasuki fase dewasa.

"Begitu sudah besar, makannya sudah banyak biasanya sudah masuk masa birahi. Kewalahan majikannya.

"Akhirnya, dilepaskan tidak pada tempatnya. Biasanya sih dilepaskan kalau kami prediksi," lanjutnya.

Baca Juga: Nanti Malam Wajib Coba! Letakkan Sabun Batang di Bawah Seprai Sebelum Tidur, Ini Manfaat Tak Terduga yang Anda Peroleh

Banjar menjelaskan, syarat-syarat untuk mendapatkan surat izin memiliki binatang buas sangatlah sulit.

Sebagian besar pemilik buaya itu saat ditemui Tim BKSDA tak memiliki surat izin penangkaran buaya.

"Ada beberapa yang memiliki izin, tapi kebanyakan tidak memiliki izin," ungkapnya.

Banjar menambahkan binatang buas ilegal itu biasanya dibeli melalui jalur pasar gelap atau daring.

Baca Juga: Kronologi dan Penyebab Peristiwa Rengasdengklok Lengkap: Saat Golongan Pemuda Mencoba Menjauhkan Golongan Tua dari Pengaruh Jepang

Menurutnya, banyak orang membeli binatang buas seperti buaya secara online tanpa izin.

Hal itu diungkapkan Banjar membuat pihaknya kewalahan.

"Yang beli online banyak, mas. Terus terang kami juga kewalahan," tambahnya.

Ada juga sebagian orang bermaksud membeli buaya bukan semata untuk dipelihara. Mereka memanfaatkan kulit buaya untuk keperluan industri fashion bukan sebagai peliharaan.

Baca Juga: Waspada Infeksi Jamur Hitam, Inilah Kelompok yang Rentan Terinfeksi, Termasuk Penderita Diabetes!

(*)

Artikel Terkait