Tim segera mulai bekerja dan mulai berkeliling Amerika Serikat.
'Kami mengunjungi seribu gua dan tiga ribu tambang,' kenang Adams.
'Kecepatan sangat penting sehingga kami biasanya berkendara sepanjang siang dan malam saat kami tidak menjelajahi gua. Kami tidur di mobil, bergantian mengemudi. Satu mobil di tim pencari kami menempuh jarak 350.000 mil.’
Kelelawar yang akhirnya mereka gunakan bukanlah yang terbesar atau terkuat, tetapi salah satu yang paling melimpah di Amerika Utara.
Adalah kelelawar ekor bebas Meksiko, mamalia bersayap yang berukuran 4,1 cm dan berat sekitar 13g, sama dengan koin £2.
Setelah izin diberikan dari National Park Service, ribuan kelelawar ekor bebas ditangkap dengan jaring sehingga percobaan bisa dimulai dengan sungguh-sungguh.
Tantangan berikutnya yang dihadapi tim adalah merancang bom yang cukup kecil untuk dibawa oleh kelelawar.
Kelelawar hanya mampu membawa bom yang beratnya kira-kira berat tubuhnya sendiri, ini berarti tim harus mengemas alat peledak ke dalam alat yang beratnya hanya 15-18g.
Ahli kimia Harvard, Louis Fieser, baru saja menemukan napalm, cairan seperti gel yang sangat mudah terbakar yang pernah menyala terbakar tak terkendali, menjadikannya senjata pembakar yang sempurna untuk diikat ke kelelawar kecil.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR