Intisari-online.com -Sejak Covid-19 merebak hampir 2 tahun yang lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencari pengobatan yang tepat untuk menghentikan infeksi dan pengobatan warga yang sakit penyakit ini.
Salah satunya adalah Remdesivir.
Remdesivir telah diuji coba oleh WHO untuk mengobati Covid-19 sejak Maret 2020 lalu.
Namun sampai sekarang belum didapat hasil yang pasti.
Hingga akhirnya, Remdesivir masuk menjadi golongan obat yang harus dihindari pasien Covid-19 saat isolasi mandiri di rumah.
Melansir Kompas.com, WHO ternyata sampai saat ini belum merekomendasikan penggunaan remdesivir pada pasien Covid-19 baik yang dirawat di RS maupun di rumah.
Seberapa pun tingkat keparahan penyakitnya, remdesivir sebaiknya dihindari.
Hal ini karena belum ditemukan bukti yang kuat bahwa ada manfaat dari penggunaannya.
Remdesivir, meski begitu, sudah mendapat EUA sebagai obat Covid-19 oleh BPOM bersama Favirapir.
"Tapi, tentu saja, berbagai obat yang juga digunakan sesuai dengan protap yang sudah disetujui tentunya dari organisasi profesi ini juga kami dampingi untuk percepatan apabila membutuhkan data pemasukan atau data untuk distribusinya," kata Penny.
Kategori zat aktif atau bentuk persediaan Remdesivir:
Dari zat aktif ini sudah dipastikan pengobatannya hanya untuk pasien dengan keparahan berat.
Artinya jika memang tidak diresepkan oleh dokter atau pihak faskes yang menangani pasien, obat remdesivir tidak boleh Anda konsumsi.
Remdesivir di India
Kondisi mengkhawatirkan juga terjadi di India setelah obat remdesivir viral bisa mengobati pasien Covid-19 di negara yang sempat dilanda puncak gelombang kedua Covid-19 itu.
Mengutip thehindu.com, dokter yang telah memonitor ribuan pasien kritis Covid-19 di India telah menyebut bahaya penggunaan obat remdesivir dan obat anti-virus lainnya.
Salah satunya adalah dokter M. Raja Rao yang bekerja di Rumah Sakit Gandhi, mengatakan Remdesivir seharusnya diberikan hanya di minggu pertama bersamaan dengan plasma konvalesen, untuk para pasien Covid-19 tingkat sedang hingga parah.
Remdesivir tidak baik untuk pasien tanpa gejala atau gejala ringan, ujar Dr. Raja Rao.
"Obat anti-virus dipakai saat virus ada di darah," ujarnya dalam konferensi pers.
Artinya, remdesivir tidak baik dipakai untuk pasien yang isolasi mandiri di rumah.
WHO sendiri mencatat remdesivir gagal mengurangi kematian, dan pasien masih memerlukan ventilasi mekanis dan lain sebagainya.