Intisari-online.com -Saat mendengar nama Ratu Elizabeth, pasti yang terbayang adalah ratu Inggris yang kini memimpin.
Namun ada Ratu Elizabeth yang lain yang juga memerintah kerajaan Inggris.
Oleh sebab itu Ratu Elizabeth memiliki gelar resmi Ratu Elizabeth II, sedangkan Ratu Elizabeth I adalah ratu Inggris yang memimpin Inggris dan Irlandia dari 17 November 1558 sampai kematiannya pada 1603.
Julukannya adalah yang lebih terkenal, ia dipanggil sebagai Ratu Perawan, atau terkadang Gloriana.
Ratu Elizabeth merupakan darah terakhir dari Dinasti Tudor, ayahnya adalah Raja Henry VIII atau Henry Tudor yang menginginkan pewaris lelaki sampai menikahi 6 wanita.
Elizabeth lahir dari pernikahan Henry VIII dengan istri keduanya, Anne Boleyn.
Mengutip Wikipedia, Anne Boleyn dieksekusi oleh Henry VIII sendiri ketika Elizabeth berumur 2 setengah tahun.
Selanjutnya pernikahan Henry VIII dengan Anne dibatalkan, dan Elizabeth dianggap anak haram.
Lantas, mengapa Elizabeth bisa menjadi Ratu Inggris?
Bahkan meskipun ia tidak pernah menikah sekalipun?
Melansir historyextra.com, Elizabeth memang tidak disiapkan menjadi ratu, karena ia berubah status menjadi anak haram setelah pernikahan Anne Boleyn dan Henry VIII dibatalkan.
Selain itu ia juga memiliki kakak perempuan, Mary.
Ia bisa kembali ke daftar para penerus tahta karena istri terakhir Henry VIII atau ibu tirinya, yaitu Katherine Parr, yang beranggapan semua anak Henry VIII yang perempuan pun harus ikut menjadi penerus kerajaan selanjutnya.
Setelah kematian Henry VIII, Elizabeth berada di garis ketiga sebelum adiknya Edward dan kakaknya, Mary.
Sedikit ironis mengingat obsesi berlebihan Raja Henry VIII menginginkan penerus lelaki, nyatanya satu-satunya anak lelakinya hanya bisa memerintah selama 6 tahun dan meninggal karena TBC di umur 15 tahun.
Sedangkan penerus kedua, Mary, juga tidak lebih baik.
Akhirnya hanya tinggal Elizabeth yang sudah belajar menjadi pemimpin dari ayahnya sendiri, yang akhirnya berkuasa.
Mengapa tidak menikah
Menurut ranker.com, inilah beberapa alasan mengapa Elizabeth tidak pernah menikah sepanjang hidupnya.
Pertama, ia pernah berjanji tidak menikah di usia 8 tahun.
Janji itu ia ucapkan setelah melihat kehidupan pernikahan ayahnya, yang mengakhiri pernikahan secepat menyusun pernikahan baru.
Elizabeth menyaksikan semua hasil kekejaman ayahnya kepada para istri-istrinya: istri ketiga, Jane Seymour, meninggal karena melahirkan anak, Anne of Cleves diceraikan ayahnya, dan Catherine Howard dieksekusi mati ayahnya.
Ia juga pernah dipaksa menikah oleh suami ibu tirinya.
Istri terakhir Henry VIII, Catherine Parr, menjadi wali Elizabeth setelah Raja Henry VIII meninggal.
Baca Juga: Ternyata Royal Wedding Harry-Meghan Bertepatan dengan Pemancungan Ibunda Ratu Elizabeth I
Parr menikah dengan Thomas Seymour, yang malah memperhatikan Elizabeth terlalu sering.
Elizabeth baru berusia 14 tahun saat itu dan Thomas Seymour mendesak memasuki kamarnya saat ia belum siap berpakaian dan memaksanya menikah dengannya.
Catherine Parr meresponnya dengan memberi jarak antara anak tiri dan suami barunya, tapi ketika Parr meninggal maka jarak itu terhapus lagi.
Thomas Seymour merencanakan membuat Elizabeth sebagai istrinya dan merebut kekuasaan dari adik Elizabeth, Raja Eward VI.
Namun sebelum semuanya memburuk, rencananya terbongkar.
Elizabeth juga menolaki lamaran dari berbagai penjuru.
Saat ia masih bayi, ayahnya hampir memutuskan dia menikah dengan Pangeran Angouleme dari Perancis, tapi akhirnya hal itu dibatalkan.
Sebagai ratu muda Inggris, Elizabeth menjadi salah satu lajang paling memenuhi syarat di Eropa, ia menerima lamaran dari para bangsawan tapi tidak pernah mengadakan pertunangan formal.
Ketika Raja Eric dari Swedia meminangnya, Elizabeth dengan manis menolaknya.
"Dan sementara kami melihat darinya bahwa semangat dan cinta pikiran Anda terhadap kami tidak berkurang, namun sebagian kami sedih bahwa kami tidak dapat memuaskan Yang Mulia dengan kasih sayang yang sama ... Oleh karena itu kami mohon Yang Mulia lagi dan lagi bahwa Anda dengan senang hati menetapkan batas untuk cinta Anda, bahwa itu tidak melampaui hukum persahabatan untuk saat ini atau mengabaikannya di masa depan."
Elizabeth juga mempelajari tindakan kakaknya, Mary, saat menjadi ratu Inggris.
Mary memiliki angan mengembalikan agama Katolik ke inggris setelah Henry VIII membuat Inggris beragama Protestan, dengan itu Mary menikah dengan suami Katolik: Philip dari Spanyol.
Pernikahan itu tidak menyenangkan masyarakat, karena sebagian besar sudah beragama Protestan dan takut Philip mengubah lanskap agama Inggris.
Ada juga anggapan jika Philip membawa "pengaruh asing", yang kemudian dipelajari Elizabeth bahwa lebih baik tidak menikah daripada menikah dengan yang salah.
Pernikahan dan masa jabatan Mary juga menjadi evaluasi bagi Elizabeth untuk menolak menikah dengan pangeran beragama Katolik.
Elizabeth juga tidak ingin menikah dengan warga Inggris kelas atas, meskipun banyak yang dekat dengannya.
Hal ini karena status mereka akan naik, tak hanya nama mereka sendiri tapi juga status seluruh keluarga mereka, membuat satu keluarga lebih unggul dari aristokrat yang lain.
Elizabeth belajar dari Raja Henry VIII yang mengambil 4 istri dari keluarga Inggris: Jane Seymour, Catherine Howard, Catherine Parr, dan Anne Boleyn.
Dengan setiap pernikahan baru, keluarga-keluarga lain di pengadilan membagi dan menyesuaikan diri untuk saling memperebutkan dan melemahkan satu sama lain.