Intisari-online.com - China merupakan negara pertama di dunia yang mengalami infeksi Covid-19.
Negara ini sempat membuat seluruh dunia di ambang kecemasan ketika kasus Covid-19 meningkat dengan cepat dan menginfeksi banyak orang di negaranya.
Namun, seiring waktu berjalan China berhasil mengatasi pandemi ini hanya dalam waktu beberapa bulan saja.
Kini negara tersebut terus berupaya untuk menekan kasus Covid-19, dan hingga kini belum terjadi lonjakan berarti di negara tersebut.
Lantas apa rahasianya, mengapa China bisa terus meminimalisir kasus Covid-19 padahal menjadi negara pertama di dunia yang menderita akibat wabah ini?
Menurut Global Times, pada Rabu (14/7/21), ternyata China memiliki aturan ketat dalam melakukan kegiatan.
Mereka mewajibkan vaksinasi bagi warga negaranya sebagai syarat untuk melakukan kegiatan.
Orang-orang yang tidak memiliki sertifikat dan tidak memenuhi syarat vaksin atau pernyataan rumah sakit, dilarang pergi ke tempat tertentu.
The Global Times pada 14 Juli melaporkan bahwa pemerintah kota Hancheng, provinsi Shaanxi, China pada 13 Juli mengeluarkan larangan bagi orang yang belum divaksinasi terhadap Covid-19.
Secara khusus, orang yang belum divaksinasi tidak akan diizinkan pergi ke tempat-tempat umum seperti rumah sakit, supermarket, hotel, restoran, tempat hiburan, stadion, panti jompo, fasilitas keagamaan, dll,
Bahkan pergi ke instansi pemerintah, dan tidak diizinkan menggunakan transportasi umum.
Mereka yang memiliki sertifikat tidak memenuhi syarat untuk vaksin atau pernyataan rumah sakit yang menyatakan bahwa mereka sedang menunggu dosis 2 sudah dibebaskan dari larangan ini.
Larangan orang yang tidak divaksinasi dari tempat umum muncul setelah kota itu menemukan kasus infeksi Covid-19 tanpa gejala.
Menurut pengumuman resmi pemerintah kota Hancheng di akun Wechat, larangan tersebut akan dimulai dari 13 Juli di beberapa daerah dan 15 Juli dalam skala kota.
Pengumuman itu juga mengatakan bahwa langkah ini diperkenalkan untuk mencegah penyebaran infeksi impor dan wabah domestik, dan membantu China mencapai kekebalan kawanan segera.
Larangan serupa berlaku di Kabupaten Feixian, Kota Linyi, Provinsi Shandong, Tiongkok.
Menurut pemberitahuan yang dikeluarkan oleh Komisi Kesehatan Kabupaten Feixian pada 13 Juli, skrining vaksinasi sebelum memasuki tempat umum merupakan bagian penting dari kekebalan kelompok.
Kabupaten Feixian mewajibkan penduduk untuk menunjukkan sertifikat vaksinasi saat memasuki tempat umum tertentu, mulai 14 Juli.
Kota Guiping, di Daerah Otonomi Guangxi Zhuang, China, juga menetapkan, untuk memastikan keamanan di halaman sekolah, siswa dan kerabat harus divaksinasi Covid-19 sesegera mungkin.
Jika tidak, belajar siswa akan sangat terpengaruh.
Banyak kota dan kabupaten di provinsi Jiangsu, Zhejiang dan Jiangxi juga mengeluarkan pemberitahuan yang meminta orang untuk divaksinasi sesegera mungkin.
Orang yang tidak divaksinasi tidak akan diizinkan pergi ke tempat umum, termasuk sekolah dan panti jompo, mulai akhir Juli.