Pantas Sampai Disorot Joe Biden Kerusuhan di Kuba Oleh Rakyatnya Sendiri yang Dipicu Covid-19, Ternyata Begini Situasi Asli Di Kuba Sungguh Mengerikan

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Protes anti pemerintah di Kuba
Protes anti pemerintah di Kuba

Intisari-online.com - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden ternyata ikut menyoroti kerusuhan di Kuba yang terjadi belakangan ini.

Kuba saat ini sedang dilanda krisis hebat, hingga membuat rakyatnya memberontak.

Warga Kuba turun ke jalan untuk menyuarakan kebebasan, bantuan dan penanganan pandemi Covid-19 di tengah krisis.

"Kami mendukung rakyat Kuba, dan seruannya untuk kebebadan dan lepas dari cengkeraman tragis pandemi, dan dari dekade penindasan dan penderitaan ekonomi yang dialami rezim Kuba," kata Joe Biden, Selasa (12/7).

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Justru Cetak Banyak Orang Kaya Baru di Indonesia, Lantas Mengapa Indonesia Malah Turun Kelas Jadi Negara Menengah Ke Bawah?

Menurutnya, rakyat Kuba berani memperjuangkan hak-hak rakyatnya.

Hak itu termasuk protes damai, dan hak menentukan masa depan mereka secara bebas.

"Amerika Serikat menyerukan kepada rezim Kuba untuk mendengarkan rakyat mereka, dan melayani kebutuhan mereka pada yang penting ini, daripada memperkaya diri," ujarnya.

Pada Minggu (11/7) warga Kuba turun ke jalan menyampaikan sejumlah tuntutan termasuk meminta Presiden Miguel Diaz-Canel.

Baca Juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Negeri Komunis Ini Tiba-tiba Dilanda Kerusuhan Besar karena Rakyatnya Sendiri, Rupanya Perkara Covid-19 Jadi Pemicunya

Awal kemarahan rakyat Kuba disinyalir disebabkan Covid-19, meski pada awalnya hampir tak tersorot dunia.

Otoritas Kesehatan Kuba, mengatakan pulau berpenduduk 11 Juta orang itu mencatat hampir 7.000 kasus Covid-19 dengan 47 kematian.

Kuba pada 11 Juni mencatat rekor jumlah kasus baru dan kematian akibat Covid-19, dengan 6.923 kasus baru dan 47 kematian hanya dalam 24 jam.

Jumlah total kasus di Kuba kini mencapai 238.491 kasus. 1.537 orang meninggal.

Dari kasus baru pada hari Minggu, ada 6.882 kasus penularan komunitas.

Khususnya, provinsi Matanzas di barat Kuba saja mencatat 3.351 infeksi baru, dengan tingkat infeksi lebih dari 2.662/100.000 orang, tertinggi di negara itu.

Baca Juga: Indonesia Pecah Rekor, Kini Menjadi Negara Terbanyak di Dunia Dengan Kematian Terkait Covid-19, Kondisinya Lebih Parah dari India dan Brasil

Kuba baru-baru ini mengadopsi serangkaian tindakan baru untuk membatasi peningkatan jumlah kasus, termasuk meningkatkan penelusuran dan vaksinasi.

Sampai saat ini, lebih dari 3 juta orang (dari total 11 juta orang Kuba) telah menerima setidaknya satu dosis vaksin.

Sekitar 7,2 juta dosis vaksin Abdala dan Soberana-02 (dalam pengujian) telah diberikan.

Artikel Terkait